Saya menduga bahwa para petugas security mempunyai side job karena kebutuhan. Pendapatan menjadi alasan utama. Asumsinya adalah gaji yang diperoleh para satpam berkisar di sekitaran UMP. Belum status kepegawaian yang bisa jadi kebanyakan adalah outsourcing (OS). Hal ini memaksa mereka untuk berpikir bagaimana cara menambah pundi penghasilannya.
Di sisi lain, beberapa side job pada kisah di atas membutuhkan skill spesifik seperti ahli bangunan, rekayasa engineering sederhana, dan kelistrikan, yang mana butuh waktu dan effort untuk bisa menjadi expert di bidangnya.
Fakta bahwa tidak sedikit warga dan karyawan yang menggunakan jasa side job mereka, sedikit banyak membuktikan bahwa para petugas security itu memang ahli di bidangnya.
Beberapa side job memang tidak membutuhkan skill spesifik. Pekerjaan seperti antar jemput, bersih-bersih, makelar/broker bisa dilakukan siapa saja. Namun, para pengguna jasa pastilah akan memilih orang yang memiliki sikap yang baik dan dapat dipercaya.
Jenis side job yang kedua, meski tidak dibutuhkan keahlian khusus tetap diperlukan persyaratan penting.Â
Hal tersebut adalah pesona diri sebagai seorang yang dapat dipercaya. Para warga pasti akan selektif terhadap personel yang akan antar jemput anaknya dan bersih-bersih rumah misalnya.
Apabila diilustrasikan dalam bentuk bagan atau grafik, bentuknya barangkali seperti ini:
Bagi para petugas security, seberapa besar tambahan penghasilan yang diperoleh ditentukan oleh dua faktor, yaitu tingkat keahlian dan kemampuan dalam menampilkan personal image pada calon pelanggan potensialnya, yang dalam hal ini warga kompleks dan karyawan di kantor.
Jadi, apakah side job dilakukan karena kebutuhan? Jawabnya iya menurut saya. Apakah side job dilakukan sebagai bentuk aktualisasi diri?Â
Menurut saya jawabnya adalah iya. Keahlian tambahan yang dimiliki petugas security mayoritas diperoleh dari pendidikan non formal. Untuk dapat menguasainya, diperlukan effort yang besar. Di sinilah passion berperan.
Passion sangat erat hubungannya dengan tingkat keahlian. Seseorang yang memiliki passion dalam suatu bidang, besar kemungkinannya ia akan memiliki tingkat keahlian yang tinggi dalam bidang tersebut. Ia mengerjakannya karena suka, bukan karena terpaksa.