Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Berangkat ke Kantor Menjadi Hal yang Menyenangkan

15 Januari 2022   08:15 Diperbarui: 16 Januari 2022   09:51 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut di Jalan Raya Gandul, Kota Depok. | Sumber: Dokumentasi pribadi

Berangkat ke kantor bagi sebagian kita berarti kemacetan, debu dan polusi. Suara klakson kendaraan bermotor membelah konsentrasi. Mobil, motor dan angkutan umum bergerak menghadang laju kita. 

Barisan kendaraan berbaris bagaikan semut. Gemericik suara perut pertanda sudah waktunya untuk diisi kembali. Lalu, di mana letak hal yang menyenangkan itu?

Bagi saya pribadi, berangkat ke kantor akan menjadi hal yang menyenangkan ketika bersepeda. Ya, yang istilah kerennya bike to work. Bagi saya, bersepeda ke kantor tidak hanya bermanfaat, namun juga adalah hal yang spesial. Inilah alasan, kenapa saya menyebutnya demikian:

1. Bersepeda dapat memanjakan mata

Jalur yang saya tempuh untuk pergi ke kantor berbeda ketika saya menggunakan kendaraan bermotor dan sepeda. Ketika bersepeda, saya akan mengambil jalur yang agak memutar. 

Jalur yang relatif sepi dibanding jalur utama. Jalur yang masih banyak terdapat pepohonan yang menghijau. Jalur yang lebih bersahabat ketimbang jalur utama saya ke kantor. Jalur yang enak dinikmati, terlebih di pagi hari.

Di beberapa segmen jalan, terdapat pepohonan besar yang tumbuh di kanan dan kiri jalan. Batangnya yang besar, menopang dahan serta daunnya. 

Pepohonan itu seakan asyik mengobrol lewat daun-daunnya yang bertemu di atas jalan yang melintang di bawahnya. Saya yang berkacamata ini tentu saja dapat mengambil manfaat dengan melihat hijaunya vegetasi di sepanjang jalan.

Warna hijau memiliki arti keseimbangan. Ia memiliki manfaat positif bagi kita, misalnya membawa harmoni dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan emosi, penyegaran mata dan pikiran, menenangkan, membuat kita peduli akan lingkungan, keseimbangan pikiran, dan membawa kedamaian.

2. Bersepeda menimbulkan efek meditatif

Meditasi adalah salah satu bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan pikiran, sehingga Anda bisa merasa lebih tenang, nyaman, dan produktif. Jika dijalani secara teratur, meditasi bisa membantu mendukung kesehatan mental dan fisik.

Buat saya, semilir angin pagi yang disertai dengan tarian indah dedaunan di atas pohon dan dibersamai sinar mentari pagi yang meneduhkan sudah cukup untuk dapat menjernihkan pikiran. 

Menghirup udara pagi yang sejuk sudah cukup menjadi teman bagi kedua kaki untuk terus mengayuh pedal sepeda menuju ke kantor.

Salah satu sudut di Jalan Margasatwa, Jakarta Selatan. | Sumber: Dokumentasi pribadi
Salah satu sudut di Jalan Margasatwa, Jakarta Selatan. | Sumber: Dokumentasi pribadi

3. Bersepeda membuat suasana hati menjadi gembira

Syaratnya adalah fokus, menikmati setiap kayuhan dan suasana yang dihadirkan di sepanjang perjalanan. Lupakan sejenak urusan pekerjaan, problematika rumah tangga dan lainnya. Melihat tanpa menilai, mengamati tanpa prasangka.

Di sepanjang perjalanan, saya tentu saja melihat, mengamati berbagai fenomena. Dua orang yang sedang berdiri sambil ngobrol di warung pinggir jalan, ada seorang bapak yang sedang membonceng 2 anaknya di atas motor, penjual nasi bakar yang sedang was-was dagangannya tidak laku. 

Eits tunggu, was-was, ya itu namanya penilaian, prasangka. Suatu hal yang saya hindari ketika sedang bersepeda ke kantor.

4. Bersepeda membuat badan menjadi segar

Inilah yang saya rasakan begitu sampai di kantor. Sekadar info, jarak dari rumah saya di Depok dan kantor saya di bilangan Jakarta Selatan sekitar 20 km. Biasanya saya tempuh dalam waktu sekitar 60 menit. Artinya kecepatan rata-rata saya saat bersepeda ke kantor adalah 20km/jam.

Duduk sejenak sambil menikmati segelas air mineral sudah cukup untuk memulihkan kondisi tubuh selepas bersepeda. Setelah itu sarapan sambil ini itu menyiapkan laptop dan file untuk bisa bekerja.

Ada fenomena menarik yang saya alami setelah selesai sarapan di kantor. Terkadang saya justru merasa ngantuk, kurang fokus setelah sarapan. Ini terjadi apabila saya pergi ke kantor dengan kendaraan bermotor. 

Namun, ketika bersepeda, justru saya tidak pernah merasa ngantuk setelah sarapan pagi. Bahkan setelah makan siang pun, badan masih segar dan tidak merasa ngantuk.

Berdasarkan pengalaman saya selama ini, izinkan saya berbagi tips agar bersepeda ke kantor menjadi aktivitas yang menyenangkan.

1. Berangkat (lebih) pagi

Idealnya, bersepeda ke kantor dilakukan antara pukul 6-8 pagi. Pada waktu itu, sinar matahari belum begitu terik, sinar lembutnya yang menembus pepohonan pun memberi efek menentramkan. 

Hembusan angin pagi yang segar, dipadu dengan tarian dari dedaunan pohon nan hijau sungguh merupakan oase di pagi hari

2. Pilih jalur hijau

Mana yang Anda pilih, jalanan padat nan berdebu dengan bangunan yang memenuhi tiap sudut jalan atau jalanan yang relatif sepi dan masih banyak pepohonan?

Meskipun berdampak pada jarak tempuh yang semakin jauh, alternatif kedua jauh lebih baik. Efek meditatif yang ditimbulkan dari menikmati dedaunan hijau sungguh menenteramkan. Suasana hati dan mood Anda akan lebih baik sesampai di kantor.

Salah satu sudut di Jalan Raya Krukut, Kota Depok. | Sumber: Dokumentasi pribadi
Salah satu sudut di Jalan Raya Krukut, Kota Depok. | Sumber: Dokumentasi pribadi

3. Lupakan kecepatan, nikmati perjalanan

Dengan bersepeda, lupakan untuk memacu kendaraan lebih dari 50 km/jam. Kecepatan rerata sepeda - di pagi hari, di jalan sub urban dan perkotaan - adalah di sekitaran 30 km/jam. 

Itupun jika menggunakan jenis sepeda Roadbike atau Minivelo. Jika menggunakan jenis MTB atau Sepeda Lipat, ada di sekitaran 20 km/jam. Dengan kecepatan yang slow, suasana perjalanan dapat lebih dinikmati.

Fokuslah untuk menikmati sejuknya angin pagi yang berhembus, sinar mentari yang menyapa lembut dan dedauan hijau yang tidak henti-hentinya menari. 

Lupakan segala macam pekerjaan di kantor. Lupakan pula problematika hidup yang sedang merundung. Nikmatilah senandung pagi yang menyambut tiap gowesan pedal kita

4. Lengkapi sepeda dengan rak dan tasnya

Banyak dari kita yang harus membawa laptop ke kantor. Belum termasuk baju ganti dan minum apabila bersepeda. 

Saran saya, lebih baik untuk tidak membawa barang yang berat di tas punggung. Kurangi beban punggung sebisa mungkin. Caranya, lengkapi sepeda dengan rak dan tas yang dapat diletakkan di rak tersebut.

Beban yang berat di punggung akan membuat kita lebih cepat lelah, terlebih jika jarak tempuhnya jauh. Saya sendiri tetap memakai tas punggung yang berisikan laptop di dalamnya. Namun, handphone, charger laptop, bekal makan saya letakkan di tas depan (front bag) sepeda.

5. Gunakan perlengkapan bersepeda yang cukup

Berbeda dengan ketika mengendari kendaraan bermotor, dibutuhkan perlengkapan tambahan ketika kita berangkat ke kantor dengan bersepeda. 

Lampu sepeda (belakang + depan), botol air + isinya, helm sepeda, sarung tangan, kaos/baju ganti dan sepatu adalah daftar yang setidaknya perlu disiapkan sebelum berangkat. Jangan lupa cek tekanan angin ban dan kebersihan agar sepeda berada di kondisi yang prima untuk digunakan.

6. Jangan lupa sarapan

Bersepeda tentu saja berbeda dengan naik kendaraan bermotor. Bersepeda butuh energi, sehingga dapat fokus di jalan dan tentu saja kuat mengayuh sepedanya. 

Tidak disarankan untuk menahan lapar ketika bersepeda. Risikonya dapat terjadi bonking. Bonking adalah kondisi kelelahan hingga merasa lemas saat berolahraga akibat berkurangnya karbohidrat di dalam tubuh. 

Karbohidrat penting karena itulah bahan bakar ketika berolahraga. Apabila kekurangan karbohidrat, maka tubuh akan 'mogok' sehingga tidak mampu melakukan gerakan. Jika memaksakan tetap berolahraga, akan berakibat cedera otot.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba gowes ke kantor?

Sumber:

[1] [2] [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun