Dampak fisik yang terkait dengan obesitas pada balita tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga dapat berlanjut hingga masa dewasa jika tidak ditangani dengan baik.
Pihak Pemerintah terus melakukan berbagai upaya yang bersifat strategis seperti untuk penceghan obesitas pada anak diantaranya:
- Telah adanya Inpres no. 1 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang mendorong semua komponen bangsa untuk membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari, .membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, edukasi hidup sehat
- Telah adanya pengaturan Peraturan Menteri tentang kandungan gula garam lemak pada produk pangan olahan dan produk pangan siap saji dan pengawasan produk industri makanan yang beredar di Masyarakat
- Memperkenalkan program gizi seimbang yang bertajuk 'Isi Piringku.' melalui program 'Isi Piringku' ini, masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kualitas dan komposisi makanan yang dikonsumsi, menggeser paradigma '4 Sehat 5 Sempurna' yang sudah tidak relevan lagi saat ini. Secara umum, 'Isi Piringku' menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
- Kampanye 'Isi Piringku' juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari.
- Pencegahan bahaya obesitas dini pada anak melalui cemilan sehat dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman atau yang disingkat Germas SAPA yang diharapkan menginspirasi para pendamping kesehatan di lapangan, baik para kader maupun guru di sekolah dan juga para kepala sekolah, petugas kantin untuk mengedukasi anak-anak dengan memilih makanan atau cemilan yang sehat seperti buah.
Â
Kesimpulan :
Obesitas pada balita merupakan masalah kesehatan yang serius dengan dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan psikologis mereka. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan langkah-langkah seperti promosi gaya hidup sehat, regulasi lingkungan makanan, mendorong aktivitas fisik, dukungan keluarga, dan pengobatan medis jika diperlukan. Dengan upaya bersama, kita dapat melawan epidemi obesitas pada balita dan memberikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
 mahasiswa universitas malikussaleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H