Fenomena yang lumrah saya jumpai terjadi di kelas antara lain adalah seperti disiplin waktu murid mengikuti pelajaran yang kurang maksimal, budaya murid menjaga kebersihan kelas yang masih perlu ditingkatkan dan saling menghargai antar murid yang masih perlu pembinaan.Â
Fenomena-fenomena tersebut bahkan terjadi setiap hari dan seolah-olah sudah menjadi tradisi mereka, akibatnya ada perasaan yang kurang berkenan di hati saya.
Untuk mencegah tradisi tersebut agar tidak semakin parah, saya sebagai guru bisa saja menghukum murid yang membuat gaduh di kelas misalnya.Â
Namun, pemberian hukuman kepada murid bukanlah suatu solusi yang tepat karena hanya akan menghasilkan kedisiplinan semu.Â
Pemberian hadiah bagi siswa yang tidak melanggar juga bukan suatu solusi yang baik karena murid akan tertanam dipikirannya bahwa melakukan atau tidak melakukan sesuatu pasti akan diganjar hadiah.
Beruntunglah saya sebagai CGP karena berdasarkan modul pelatihan ada suatu cara yang efektif untk menanamkan kedisiplinan kepada murid, yaitu dengan cara membuat kesepakatan kelas. Karena itu, dirasa perlu membuat kesepakatan kelas Bersama murid.Â
Penyusunan kesepakatan diawali dengan pengantar saya di hadapan kelas. Pengantar ini berisi penjelasan pentingnya membuat kesepakatan kelas.Â
Setelah penjelasan dirasa cukup dan tanya jawab dengan beberapa murid, kegiatan dilanjutkan dengan mempersilakan murid-murid menuliskan di papan tulis hal-hal yang bakal disepakati.Â
Agar lebih banyak murid yang terlibat maka hanya dibolehkan satu murid menulis satu poin rancangan kesepakatan. Dari 30 murid yang hadir di kelas ini, ada 14 orang yang maju menulis di papan tulis. Ini berarti juga ada 14 poin rancangan kesepakatan.
Tentu saja tidak semua rancangan kesepakatan itu akan dipilih. Untuk memutuskan poin rancangan yang akan dipilh saya membuka dialog dengan murid. Berikut cuplikan dialognya.