ABSTRAKÂ
Lembaga pendidikan merupakan layanan jasa yang tak lepas dengan adanya pemasaran untuk menarik minat orang tua dalam mendaftarkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana strategi pemasaran dan acuan untuk pendidik supaya lebih kreatif dan inovatif di dalam melakukan pemasaran di sekolah. Jenis penelitian ini menggunakan metode kajian literatur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tantangan dalam implementasi manajemen promosi di lembaga pendidikan salah satunya adalah kemampuan tenaga pendidik dalam menyediakan layanan dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Selain itu, dalam pengelolaan promosi di lembaga pendidikan terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan melalui berbagai strategi yang dirancang oleh sekolah. Seiring dengan kemajuan media promosi, manajemen promosi juga mengalami perkembangan, sehingga dapat memudahkan pengguna untuk mengenal sekolah tanpa perlu menelan banyak biaya atau usaha, karena berbasis mediaÂ
Kata kunci: manajemen promosi, sekolah dasar, perkembangan teknologi
PENDAHULUAN
Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan, sekolah harus mampu menetapkan strategi pemasaran yang efektif dalam memasarkan lembaganya. Menurut Sunyoto (2015), pemasaran adalah kegiatan bisnis yang dirancang dan direncanakan untuk menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk yang dapat memenuhi kebutuhan serta mencapai pasar sasaran dan tujuan perusahaan. Pemasaran dalam lembaga pendidikan bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk pendidikan dan membedakan produk sekolah dari sekolah lainnya.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak besar terhadap cara penyampaian dan penerimaan informasi (Juwita et al., 2021). Untuk itu di era sekarang ini promosi menggunakan media cetak brosur dan spanduk kurang begitu efektif. Penggunaan media sosial, situs web sekolah, atau aplikasi pendidikan bisa menjadi sarana yang lebih efektif untuk promosi.  Dalam masa revolusi di sektor pendidikan, kebutuhan akan informasi yang detail dan mudah diakses mengenai layanan sekolah semakin penting. Orang tua dan calon siswa memerlukan akses yang cepat dan akurat terhadap informasi tersebut, kapan pun dan di mana pun (Deguchi et al., 2020). Perubahan besar ini tidak hanya mempengaruhi pendidikan, tetapi juga mendorong semua aspek kehidupan untuk menitikberatkan pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Apriliany, 2020).. Hal ini tercermin dari penyediaan layanan yang efektif dan efisien yang dapat diakses oleh masyarakat tanpa batasan tempat dan waktu (Ferreira & Serpa, 2018). Pendidikan sekolah dasar dituntut untuk memiliki strategi dalam pemasaran sekolahnya yang menarik agar dapat membuat  orang tua tertarik untuk mendaftarkan anak-anak mereka (Luo et al., 2021).
Didalam pemasaran di sekolah dasar mengalami beberapa kendala yang ditemukan, ini karena beberapa guru memiliki permasalahan dalam menghadapi era yang serba teknologi dalam upaya jasa pemasaran. Ini didukung pendapat (Nurmalasari, 2020) menyatakan bahwa implementasi manajemen promosi di pendidikan Indonesia menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah keterbatasan kemampuan guru dalam menguasai media sosial untuk meningkatkan promosi sekolah Keterbatasan ini mencakup kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan berbagai platform media sosial secara efektif, sehingga potensi penuh media sosial sebagai alat promosi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen promosi pada lembaga pendidikan sekolah dasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan yang berguna bagi guru, sekolah, dan orang tua siswa dalam memahami dan mengimplementasikan strategi promosi yang efektif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan manfaat bagi para pengambil kebijakan di bidang pendidikan dengan menawarkan wawasan yang dapat membantu mereka membebaskan sekolah dalam mengelola promosi sesuai dengan kebutuhan, visi, misi, dan tujuan masing-masing lembaga pendidikan. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas promosi pendidikan, tetapi juga mendukung pengembangan lembaga pendidikan sekolah dasar yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan komunitasnya. Panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah menjadi lebih efektif dalam memasarkan program pendidikan mereka dan menarik minat lebih banyak orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yang melibatkan pengumpulan dan analisis informasi serta data melalui penulisan ilmiah yang berkaitan dengan objek penelitian. Menurut Albi Anggito (2018), penelitian kepustakaan mencakup pengumpulan informasi dari berbagai sumber kepustakaan dan mempelajari suatu masalah secara kritis dan mendalam berdasarkan literatur yang relevan. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari beberapa sumber seperti buku-buku, jurnal ilmiah, tesis, dan lain-lain. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang topik yang sedang diteliti melalui analisis literatur yang sudah ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen promosi memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa lembaga pendidikan dapat mencapai tujuan, visi, dan misinya dengan efektif (Ivanchuk et al., 2020). Dengan mengimplementasikan strategi yang tepat, sekolah dapat menggunakan manajemen promosi untuk tidak hanya meningkatkan visibilitasnya tetapi juga menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan sekolah dasar (Abdul Latif et al., 2021). Terdapat tujuh elemen utama yang merupakan peluang dalam meningkatkan manajemen promosi di lembaga pendidikan sekolah dasar. Pertama, Produk, yang mencakup semua yang ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, termasuk kurikulum, fasilitas, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik (Sedalo et al., 2022). Kedua, Lokasi, yang memiliki peran penting karena lingkungan fisik dan sosial tempat sekolah berada dapat memengaruhi persepsi orang tua terhadap kualitas pendidikan yang ditawarkan (Wilson & Carlsen, 2016). Ketiga, Promosi, sebagai alat komunikasi yang berupaya memperluas penyebaran informasi tentang sekolah dan menciptakan kesadaran masyarakat tentang keunggulan sekolah tersebut (Safitri Amelia & Dkk, 2019). Keempat, People/target, yang melibatkan staf, guru, dan manajemen sekolah sebagai penyedia layanan utama yang berperan penting dalam mempengaruhi pengalaman dan kepuasan konsumen terhadap sekolah (Afriyani et al., 2019). Kelima, Bukti fisik, seperti fasilitas fisik, peralatan, dan sarana lainnya yang mempengaruhi kesan visual dan praktis bagi pengguna layanan pendidikan (Sidiq & Na'imah, 2021). Selanjutnya tahap yang Keenam adalah Proses, yang mencakup semua prosedur dan mekanisme yang mendukung pengalaman belajar mengajar yang efektif dan efisien (Rasmani et al., 2020). Selain itu, terdapat indikator penting lainnya untuk mengevaluasi keberhasilan manajemen promosi di lembaga pendidikan, seperti minat dan respons positif calon siswa dan orang tua terhadap promosi sekolah (Afriyani et al., 2019), konsistensi kualitas pendidikan dengan visi dan misi sekolah (Mumby et al., 2018), serta tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pendidikan yang diberikan (Al Saud, 2020).
Manajemen promosi di lembaga pendidikan harus fokus pada sosialisasi yang efektif tentang program dan keunggulan lembaga, serta pentingnya nilai-nilai pendidikan bagi perkembangan anak (Ishmuradova et al., 2020). Namun, tantangan yang dihadapi mencakup perlunya perhatian khusus terhadap pengembangan sekolah secara menyeluruh dan peningkatan kompetensi teknologi bagi guru agar dapat melaksanakan promosi yang modern dan responsif (Wilson & Carlsen, 2016; Ali & Anwar, 2021). Konsumen mengharapkan transparansi dan komunikasi yang jelas terkait implementasi manajemen promosi di sekolah untuk memilih lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan mereka terhadap pendidikan anak-anak mereka (Sadikovich, 2020). Dengan memperhatikan semua aspek ini, lembaga pendidikan dapat membangun reputasi yang kuat dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai penyedia layanan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman.
KESIMPULAN
Manajemen promosi berperan krusial dalam memastikan lembaga pendidikan dapat mencapai tujuan, visi, dan misinya dengan efektif. Dengan strategi yang tepat, sekolah dapat meningkatkan visibilitasnya dan menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka. Terdapat tujuh elemen utama yang merupakan peluang dalam meningkatkan manajemen promosi di lembaga pendidikan: Produk, Lokasi, Promosi, People/target, Bukti fisik, Proses, dan beberapa indikator keberhasilan seperti minat calon siswa, kualitas pendidikan, dan kepuasan pelanggan.
Manajemen promosi di lembaga pendidikan harus fokus pada sosialisasi yang efektif tentang program dan keunggulan lembaga serta pentingnya nilai-nilai pendidikan. Tantangan yang dihadapi mencakup perhatian khusus terhadap pengembangan sekolah dan peningkatan kompetensi teknologi bagi guru. Dengan memperhatikan semua aspek ini, lembaga pendidikan dapat membangun reputasi yang kuat dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai penyedia layanan pendidikan yang berkualitas sesuai tuntutan zaman. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Â
REFERENSIÂ
Abdul Latif, M., Munastiwi, E., & Humaida, R. (2021). Marketing of Early Childhood Education Institution: Covid-19 Pandemic Vs. Normal. Child Education Journal, 3(3), 137--149. https://doi.org/10.33086/cej.v3i3.2128
Abery, E., & Drummond, C. (2014). Implementation of mandatory nutritional guidelines in South Australian primary school canteens: A qualitative study. Improving Schools, 17(1), 41--53. https://doi.org/10.1177/1365480213519183
Afriyani, A., Harris, I., & Fata, M. A. (2019). The impact of marketing approach changes to school's selection decision. BISMA (Bisnis dan Manajemen), 12(1), 54. https://doi.org/10.26740/bisma.v12n1.p54-65
Al Saud, A. J. F. K. (2020). The level of kindergarten children's knowledge about some economic concepts in light of saudi vision 2030 from teachers' viewpoints. Scientific Journal of King Faisal University, 21(2), 112--120. https://doi.org/10.37575/h/edu/2161
Ali, B. J., & Anwar, G. (2021). Marketing Strategy: Pricing strategies and its influence on consumer purchasing decision. International Journal of Rural Development, Environment and Health Research, 5(2), 26--39. https://doi.org/10.22161/ijreh.5.2.4
Apriliany, A. (2020). Penggunaan Media Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Covid-19 Penggunaan Media Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran. Research Gate.
Behnamnia, N., Kamsin, A., Akmar, M., & Ismail, B. (2020). The landscape of research on the use of digital game-based learning apps to nurture creativity among young children : A review. 37(May). https://doi.org/10.1016/j.tsc.2020.100666
Handayani, B., & Ismanto, B. (2019). Evaluasi Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Nonformal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Pkbm). Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 4(1), 83--88. https://doi.org/10.17977/um025v4i22020p083
Ishmuradova, I. I., Kamasheva, Y. L., Khanmurzina, R. R., Borysova, O. V., Makarov, A. L., Denisova, R. R., & Kora, N. A. (2020). Marketing approach in educational institutions management: Transformation and development management. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(4), 1304--1308. https://doi.org/10.47277/JETT/8(4)1308
Wilson, T. S., & Carlsen, R. L. (2016). School Marketing as a Sorting Mechanism: A Critical Discourse Analysis of Charter School Websites. Peabody Journal of Education, 91(1), 24--46. https://doi.org/10.1080/0161956X.2016.1119564
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H