Manajemen promosi memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa lembaga pendidikan dapat mencapai tujuan, visi, dan misinya dengan efektif (Ivanchuk et al., 2020). Dengan mengimplementasikan strategi yang tepat, sekolah dapat menggunakan manajemen promosi untuk tidak hanya meningkatkan visibilitasnya tetapi juga menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan sekolah dasar (Abdul Latif et al., 2021). Terdapat tujuh elemen utama yang merupakan peluang dalam meningkatkan manajemen promosi di lembaga pendidikan sekolah dasar. Pertama, Produk, yang mencakup semua yang ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, termasuk kurikulum, fasilitas, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik (Sedalo et al., 2022). Kedua, Lokasi, yang memiliki peran penting karena lingkungan fisik dan sosial tempat sekolah berada dapat memengaruhi persepsi orang tua terhadap kualitas pendidikan yang ditawarkan (Wilson & Carlsen, 2016). Ketiga, Promosi, sebagai alat komunikasi yang berupaya memperluas penyebaran informasi tentang sekolah dan menciptakan kesadaran masyarakat tentang keunggulan sekolah tersebut (Safitri Amelia & Dkk, 2019). Keempat, People/target, yang melibatkan staf, guru, dan manajemen sekolah sebagai penyedia layanan utama yang berperan penting dalam mempengaruhi pengalaman dan kepuasan konsumen terhadap sekolah (Afriyani et al., 2019). Kelima, Bukti fisik, seperti fasilitas fisik, peralatan, dan sarana lainnya yang mempengaruhi kesan visual dan praktis bagi pengguna layanan pendidikan (Sidiq & Na'imah, 2021). Selanjutnya tahap yang Keenam adalah Proses, yang mencakup semua prosedur dan mekanisme yang mendukung pengalaman belajar mengajar yang efektif dan efisien (Rasmani et al., 2020). Selain itu, terdapat indikator penting lainnya untuk mengevaluasi keberhasilan manajemen promosi di lembaga pendidikan, seperti minat dan respons positif calon siswa dan orang tua terhadap promosi sekolah (Afriyani et al., 2019), konsistensi kualitas pendidikan dengan visi dan misi sekolah (Mumby et al., 2018), serta tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pendidikan yang diberikan (Al Saud, 2020).
Manajemen promosi di lembaga pendidikan harus fokus pada sosialisasi yang efektif tentang program dan keunggulan lembaga, serta pentingnya nilai-nilai pendidikan bagi perkembangan anak (Ishmuradova et al., 2020). Namun, tantangan yang dihadapi mencakup perlunya perhatian khusus terhadap pengembangan sekolah secara menyeluruh dan peningkatan kompetensi teknologi bagi guru agar dapat melaksanakan promosi yang modern dan responsif (Wilson & Carlsen, 2016; Ali & Anwar, 2021). Konsumen mengharapkan transparansi dan komunikasi yang jelas terkait implementasi manajemen promosi di sekolah untuk memilih lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan mereka terhadap pendidikan anak-anak mereka (Sadikovich, 2020). Dengan memperhatikan semua aspek ini, lembaga pendidikan dapat membangun reputasi yang kuat dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai penyedia layanan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman.
KESIMPULAN
Manajemen promosi berperan krusial dalam memastikan lembaga pendidikan dapat mencapai tujuan, visi, dan misinya dengan efektif. Dengan strategi yang tepat, sekolah dapat meningkatkan visibilitasnya dan menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka. Terdapat tujuh elemen utama yang merupakan peluang dalam meningkatkan manajemen promosi di lembaga pendidikan: Produk, Lokasi, Promosi, People/target, Bukti fisik, Proses, dan beberapa indikator keberhasilan seperti minat calon siswa, kualitas pendidikan, dan kepuasan pelanggan.
Manajemen promosi di lembaga pendidikan harus fokus pada sosialisasi yang efektif tentang program dan keunggulan lembaga serta pentingnya nilai-nilai pendidikan. Tantangan yang dihadapi mencakup perhatian khusus terhadap pengembangan sekolah dan peningkatan kompetensi teknologi bagi guru. Dengan memperhatikan semua aspek ini, lembaga pendidikan dapat membangun reputasi yang kuat dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai penyedia layanan pendidikan yang berkualitas sesuai tuntutan zaman. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Â
REFERENSIÂ
Abdul Latif, M., Munastiwi, E., & Humaida, R. (2021). Marketing of Early Childhood Education Institution: Covid-19 Pandemic Vs. Normal. Child Education Journal, 3(3), 137--149. https://doi.org/10.33086/cej.v3i3.2128
Abery, E., & Drummond, C. (2014). Implementation of mandatory nutritional guidelines in South Australian primary school canteens: A qualitative study. Improving Schools, 17(1), 41--53. https://doi.org/10.1177/1365480213519183
Afriyani, A., Harris, I., & Fata, M. A. (2019). The impact of marketing approach changes to school's selection decision. BISMA (Bisnis dan Manajemen), 12(1), 54. https://doi.org/10.26740/bisma.v12n1.p54-65
Al Saud, A. J. F. K. (2020). The level of kindergarten children's knowledge about some economic concepts in light of saudi vision 2030 from teachers' viewpoints. Scientific Journal of King Faisal University, 21(2), 112--120. https://doi.org/10.37575/h/edu/2161