Mohon tunggu...
mustaqim takim
mustaqim takim Mohon Tunggu... -

lahir hingga remaja di sulawesi tenggara tepatnya bau-bau, kini mencoba belajar hidup di bumi papua, sebuah tempat yg oleh soekarno di bela hingga lahirlah trikora...ada apa dgn papua? sebuah tanya yg ingin sy cari jawab-nya. Tepat-nya di mamberamo raya, 6 jam dr biak..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hujan

3 November 2011   13:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan yang turun akhir-akhir ini disambut bahagia oleh sebagian karyawan PT Mamberamo Alasmandiri, dan masyarakat setempat, (Mamberamo Raya). Hujan yang membasahi bumi papua ini, pertanda tidak ada lagi yang akan mengeluh akan kekurangan air untuk mandi dan kebutuhan lain-nya.

Sebenar-nya mobil yang disediakan khusus untuk membagikan air pun ada, namun karna pasokan air yang begitu minim, mengakibatkan sebagian karyawan tidak dapat mandi menggunakan air bersih.

Turun-nya hujan yang hampir tiap hari, juga menjadi keluhan bagi karyawan yang “makan” premi produksi. Karena hujan yang turun mengakibatkan produksi berkurang, sebab dengan turun-nya hujan logging pun tidak dapat ber-operasi akibat jalan yang basah dan licin.

Selain karyawan yang mengeluh akan hujan, ternyata manager pun ikut mengeluh, karena turun-nya hujan telah menunda berpindah-nya karyawan ke tempat yang baru.

Kayu produksi yang hampir habis maka seluruh karyawan akan berpindah tempat, namun dengan turunnya hujan terpaksa rencana pindah pun harus ditunda.padahal target yang telah ditentukan akhir bulan kemarin kayu akan diselesaikan.

Akhir-akhir ini manager camp selalu marah-marah, entah apa yang membuat-nya marah, masalah kecil yang terjadi pun ia besar-besarkan, seolah-olah apapun yang kita kerjakan selalu salah.

Perkiraan kami hujan yang turun dapat mendinginkan hati manager, agar tidak marah-marah lagi, namun perkiraan kami salah, hujan yang turun ternyata membuat-nya semakin marah, karena produksi yang berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun