Mohon tunggu...
Mustaqim Muslimin Abdul Ghani
Mustaqim Muslimin Abdul Ghani Mohon Tunggu... -

seorang bodoh yang sedang belajar untuk terus memberi manfaat ... ciyeeeeee! Idealis banget!

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Bantal Kapuk yang Terburai

2 Juli 2014   08:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ampuuuuun, kawan. Aku tak mungkin memenuhi permintaan keduamu ini. Ampun kawan, maafkanlah aku." tangis Toni memohon ampunan dari Tono.

"Toni kawanku, sesungguhnya di dalam lubuk hatiku aku telah memafkan dirimu, karena bagaimanapun kau adalah sahabat karibku. Namun ketahuilah, bahwa dari hasil fitnahmu itu dampaknya masih akan  ada di mana-mana, sebagaimana kapuk yg telah kau sebarkan hingga tertiup angin ke mana-mana itu."

Diceritakan kembali utk mjd pengingat kita bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun