Jadi, sebenarnya tidak ada alasan yang bijak terkait perpanjangan jabatan Presiden ini, termasuk berkaitan dengan partai politik. Terkecuali, beberapa tokoh dan politisi dalam partai tertentu memerlukan "perpanjangan waktu" mencari kesempatan, minimal untuk bisa dijadikan sebagai calon Wakil Presiden.
Selebihnya, kita berharap pandemi ini akan segera selesai. Minimal, meski tidak sepenuhnya, bisa kembali beraktivitas dengan tanpa ribet memikirkan aturan soal tes dan yang lainnya. Bersyukur, tidak diperlukan lagi tes PCR atau karantina bagi yang akan bepergian, terutama ke luar negeri. Artinya, ada harapan besar ini akan menjadi lebih baik dalam waktu-waktu ke depan.
Kita ingin pandemi tidak lagi mengganggu, tentu dalam perspektif kesehatan dan kemanusiaan. Selebihnya, kita berharap pandemi ini tidak lagi digunakan sebagai alat politik untuk membuat kebijakan-kebijakan aneh dan berpotensi menciptakan polemik tak produktif yang melelahkan.
Terakhir, hadapi saja, Tum. Jangan meminta Pemilu diundur. Kalau mencari isu, yang datar-datar saja dululah. Setiap partai tidak perlu dinina-bobokkan dengan tepukan-tepukan hangat penguasa yang terlanjur nyaman sehingga perlu merasa khawatir comfort zone-nya hilang ketika harus melakukan adaptasi dengan kepemimpinan yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H