Keren. Sebab posisinya sebagai artis, ia tetap wira-wiri di media. Kadang jualan produk, beberapa kali kadang melakukan blunder dengan menjelaskan hukum tidak sebagaimana seharusnya. Mengatakan, bahwa hasil bekerja sebagai musisi itu haram, atau berusaha merubah yang lain untuk sepertinya (berhijab, berjenggot, berkopiah, bercelana cingkrang, bergamis) tapi dengan cara-cara tak elegan, kadang arogan.
Keren jika bisa hijrah, mampu berubah. Tapi jangan buru-buru untuk merubah. Berubah adalah soal personal, sementara merubah tidak sesederhana yang dipikirkan. Ada begitu banyak sekali hal yang mesti dipertimbangkan. Betul, kita mesti sampaikan kebaikan walau satu kata dan itu pahit, tapi menghargai pilihan orang lain itu juga pilihan yang baik.
Dakwah terbaik tetap melalui cara-cara hikmah dan mau'idzah hasanah yang disampaikan secara elegan. Bukan teriak-teriak tidak karuan, atau menyampaikan secara lembut tapi nyelekit, seolah yang disampaikan paling benar. Padahal, para imam, ulama, atau ustaz yang belajarnya puluhan tahu tidak begitu. Laaah, iniii..
Masalahnya, kita banyak disajikan dengan pemandangan-pemandangan seperti itu sekarang. Begitulah.
Tapi apapun, hijrah itu tetap keren. Semoga semangat hijrah terus membersamai kita untuk menjadi lebih baik, lebih luas cakrawala pengetahuan dan pengalaman sehingga mampu menghargai setiap pilihan sendiri dan pilihan orang lain yang berbeda.
Mustafa Afif
Bukan orang bijak, apalagi ustaz. Hanya berbagi persepsi sambil terus memperbaikin diri.