Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pada Telkomsel, Pelanggan Tetap Merasa Jengkel

8 September 2019   23:09 Diperbarui: 8 September 2019   23:36 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekira hampir 3 (tiga) bulan yang lalu, saya pernah menuliskan "kegundahan" ini melalui tulisan di Kompasiana dengan judul "Telkomsel Semakin Membuat Kesal dan Jengkel". Isinya, tentu saja seputar keluhan karena banyaknya SMS gak penting yang masuk dan sangat mengganggu (intrusive ads): datang dari perusahaan dan produk tertentu.

tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Ngerinya, SMS yang masuk rupanya tak hanya itu, tapi juga SMS penipuan yang sangat memungkinkan mendatangkan korban-korban baru. Saya selipkan di bawah ini, screenshot SMS penipuan. Tak perlu ditutup, biarkan nomor dan namanya terang-benderang.

20190908-215229-5d75201f0d8230264b1c1b32.jpg
20190908-215229-5d75201f0d8230264b1c1b32.jpg
tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Sebagian jawabannya mungkin terletak pada program MyAds, sebuah program yang memungkinkan kita untuk mengirim SMS Iklan otomatis ke berbagai nomor acak dalam radius tertentu, yang penting bayar. Telkomsel memfasilitasi pelanggan untuk "mengganggu" pelanggan lainnya dengan iklan usaha atau perusahaannya.

tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Besar harapan dengan tulisan itu bisa menjadi salah satu upaya untuk menyuarakan ketidak-nyamanan. Mengeluh sebagai pelanggan. Tapi sayangnya, tak ada perubahan. SMS "berantai" tetap masuk, dan sialnya, beberapa SMS adalah penipuan. Jelas penipuan.

tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Rupanya, keluhan seperti ini sudah banyak dan sering disuarakan, setidaknya mulai beberapa tahun yang lalu. Tapi mungkin, bisnis tetaplah bisnis, yang penting adalah penghasilan. "Lu jual, gue beli. Lu bayar, gue layani" adalah rumus umum dalam dunia kapitalisasi. Apakah ada persoalan di kemudian, jawab saja basa-basi.

Apa respon atas tulisan itu? Normatif. "Mohon maaf, Kakak, atas ketidaknyamanannya. Silahkan kirimkan nomor Kakak agar kami bisa bantu menyelesaikan", kurang lebih seperti itulah jawaban yang didapatkan banyak netizen di twitter. 

Selesaikah? Tidak! Saya bahkan mengirimkan nomor melalui email, tapi rupanya SMS yang masuk ke hape saya tetap banyak, dan sangat mengganggu, terlebih dari para penipu.

20190908-215355-5d7526f4097f36638b0c2302.jpg
20190908-215355-5d7526f4097f36638b0c2302.jpg
tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Okelah kalau memang ada fasilitas untuk "mengganggu" pelanggan lainnya dengan iklan di MyAds, tapi kenapa juga harus ada SMS penipuan? Darimana mereka mendapatkan nomor kita? Tentu tak mungkin jika melalui MyAds karena pasti ada operator yang mengawasi. Tapi, mungkin saja ia adalah "bagian" dari MyAds yang lolos "seleksi". Entahlah. Berapa, sih, hasil dari MyAds itu? Kalau tidak mencapai triliunan, rugilah. Rugi karena berpotensi membuat pelanggan berpindah ke lain hati.

tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Pada kondisi semacam ini, apa yang dilakukan oleh para elit dan bos Telkomsel ketika melayani langsung pelanggan di Makassar pada Hari Pelanggan Nasional kemarin menjadi. Apalagi harus diakui, paket internet Telkomsel memang lebih muahal dibanding dengan provider yg lain? Gak percaya? Buktikan saja.

tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Mungkin saja terlalu absurd membicarakan etika dalam dunia bisnis, tapi semua pelanggan selalu berharap akan mendapatkan pelayanan yang nyaman. Lalu sampai kapan pelanggan Telkomsel akan mendapatkan SMS "teror" dan penipuan semacam itu?

tangkapa layar dari Hape
tangkapa layar dari Hape
Inti dari tulisan ini sebenarnya ingin mengulang keluhan dan curhatan yang sudah lama mengganjal. Akan dikeluarkan berulang-ulang sebagai bentuk kepedulian. Semoga menjadi masukan. Ini adalah protes untuk mendapatkan perhatian. Kita tunggu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun