Sekira hampir 3 (tiga) bulan yang lalu, saya pernah menuliskan "kegundahan" ini melalui tulisan di Kompasiana dengan judul "Telkomsel Semakin Membuat Kesal dan Jengkel". Isinya, tentu saja seputar keluhan karena banyaknya SMS gak penting yang masuk dan sangat mengganggu (intrusive ads): datang dari perusahaan dan produk tertentu.
Ngerinya, SMS yang masuk rupanya tak hanya itu, tapi juga SMS penipuan yang sangat memungkinkan mendatangkan korban-korban baru. Saya selipkan di bawah ini, screenshot SMS penipuan. Tak perlu ditutup, biarkan nomor dan namanya terang-benderang.
20190908-215229-5d75201f0d8230264b1c1b32.jpg
Sebagian jawabannya mungkin terletak pada program MyAds, sebuah program yang memungkinkan kita untuk mengirim SMS Iklan otomatis ke berbagai nomor acak dalam radius tertentu, yang penting bayar. Telkomsel memfasilitasi pelanggan untuk "mengganggu" pelanggan lainnya dengan iklan usaha atau perusahaannya.
Besar harapan dengan tulisan itu bisa menjadi salah satu upaya untuk menyuarakan ketidak-nyamanan. Mengeluh sebagai pelanggan. Tapi sayangnya, tak ada perubahan. SMS "berantai" tetap masuk, dan sialnya, beberapa SMS adalah penipuan. Jelas penipuan.
Rupanya, keluhan seperti ini sudah banyak dan sering disuarakan, setidaknya mulai beberapa tahun yang lalu. Tapi mungkin,
bisnis tetaplah bisnis, yang penting adalah penghasilan. "Lu jual, gue beli. Lu bayar, gue layani" adalah rumus umum dalam dunia kapitalisasi. Apakah ada persoalan di kemudian, jawab saja basa-basi.
Apa respon atas tulisan itu? Normatif. "Mohon maaf, Kakak, atas ketidaknyamanannya. Silahkan kirimkan nomor Kakak agar kami bisa bantu menyelesaikan", kurang lebih seperti itulah jawaban yang didapatkan banyak netizen di twitter.Â
Selesaikah? Tidak! Saya bahkan mengirimkan nomor melalui email, tapi rupanya SMS yang masuk ke hape saya tetap banyak, dan sangat mengganggu, terlebih dari para penipu.
20190908-215355-5d7526f4097f36638b0c2302.jpg
Okelah kalau memang ada fasilitas untuk "mengganggu" pelanggan lainnya dengan iklan di MyAds, tapi kenapa juga harus ada SMS penipuan? Darimana mereka mendapatkan nomor kita? Tentu tak mungkin jika melalui MyAds karena pasti ada operator yang mengawasi. Tapi, mungkin saja ia adalah "bagian" dari MyAds yang lolos "seleksi". Entahlah. Berapa, sih, hasil dari MyAds itu? Kalau tidak mencapai triliunan, rugilah. Rugi karena berpotensi membuat pelanggan berpindah ke lain hati.
Pada kondisi semacam ini, apa yang dilakukan oleh para elit dan bos Telkomsel ketika melayani langsung pelanggan di Makassar pada Hari Pelanggan Nasional kemarin menjadi. Apalagi harus diakui, paket internet Telkomsel memang lebih muahal dibanding dengan provider yg lain? Gak percaya? Buktikan saja.
Mungkin saja terlalu absurd membicarakan etika dalam dunia bisnis, tapi semua pelanggan selalu berharap akan mendapatkan pelayanan yang nyaman. Lalu sampai kapan pelanggan Telkomsel akan mendapatkan SMS "teror" dan penipuan semacam itu?
Inti dari tulisan ini sebenarnya ingin mengulang keluhan dan curhatan yang sudah lama mengganjal. Akan dikeluarkan berulang-ulang sebagai bentuk kepedulian. Semoga menjadi masukan. Ini adalah protes untuk mendapatkan perhatian. Kita tunggu saja.
Lihat Money Selengkapnya