Pada titik inilah, dunia digital menjadi sarana yang paling pas untuk membangkitkan lagu daerah dan memungkinnya untuk lebih diterima, terutama oleh generasi sekarang dan selanjutnya.
Ada Facebook, IG, Whatapps, Youtube, dan media sosial lain yang bisa dijadikan kanal. Bahkan mungkin dengan aransemen yang terbarukan, lagu daerah bisa masuk ke game-game online ciptaan anak-anak negeri. Lagu daerah juga bisa masuk dan dipromosikan di film-film layar lebar.
Ketiga hal tersebut tidak berdiri secara parsial. Satu dan yang lainnya harus saling mendukung dan diupayakan secara berkesinambungan sehingga menjadi good will bersama untuk membangkitkan dan memajukan lagu daerah.Â
Berkah digitalisasi yang semakin maju mestinya menjadi momentum untuk kembali mencintainya; untuk kembali menembang lagu daerah bagi para kaum milenial karena mereka yang akan melanjutkan tongkat estafeta sebagai penjaga dan pemelihara kekayaan budaya bangsa. Pemerintah hanya perlu merangsang, selanjutnya biarkan anak bangsa ini bekerja.
Sebelum diakhiri, mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, "kapan terakhir kali kita mendengar atau menyanyikan lagu daerah? Lagu daerah mana yang masih diingat?" Cukuplah menjawab di hati saja.
Salam,
Mustafa Afif
Kuli Besi Tua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H