Yang lebih bombastis lagi, ada akun bernama "Nanang Sugianto" dengan jumlah pertemanan hampir mencapai limit: 5000. Ia memosting gambar screenshot tersebut lalu membumbuinya dengan kalimat nyinyir (sebagaimana gambar).Â
Anda tahu bagaimana respon netizen? Postingan itu dibagikan sebanyak sekitar 1.504 kali, dengan 871 komentar dan 1,2 ribu-an attachment dengan kemungkinan masih akan terus bertambah.
Bagaimana sebarannya melalu WA ke WA? Luar biasa! Cukup untuk membunuh karakter seseorang seketika, sebab memang begitulah hoax itu dibuat dan mencari sasarannya.
Kemudian, hoax itu sudah terklarifikasi. Setidaknya melalui situs turnbackhoax.id (lihat disini) dan koran Jawa Pos pada rubrik "Hoax Atau Bukan". Secara gamblang disitu dijelaskan, bahwa tak pernah ada pernyataan Puan Maharani soal penghapusan pendidikan agama Islam.Â
Laman operaind.blogspot.com (akun blog gratisan itu) adalah bodong, tidak jelas siapa penulisnya dan artikel itu adalah hasil comot secara serampangan dari statement Musdah Mulia yang dimuat di suaranasional.com. Musdah Mulia pun juga menegaskan, bahwa dirinya bukan kader PDIP. Ia hanya aktif sebagai Direktur Megawati Institute.
Parahnya, mungkin saja ada sebagian yang masih lebih percaya dengan informasi hoax semacam itu dibandingkan informasi yang valid!
Masalah yang paling mengkhawatirkan sebenarnya adalah munculnya kebiasaan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya, padahal hoax itu sudah jelas posisinya dalam hukum: positif maupun agama. Hoax itu merusak.Â
Efeknya benar-benar merugikan, terutama bagi korban. Tak ada kabar bohong yang tidak merugikan pihak lain sebab ia telah menistakan moral dan agama, bukan diselewengkan seakan-akan membela agama!