Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wonderful Papua: Masa Depan Pariwisata yang Menjanjikan

31 Desember 2016   14:43 Diperbarui: 31 Desember 2016   15:26 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.faunadanflora.com/hewan-endemik-khas-yang-ada-di-papua/
http://www.faunadanflora.com/hewan-endemik-khas-yang-ada-di-papua/
Keunikan itu diperkuat dengan kebudayaan masyarakat lokal yang kental sehingga menciptakan kehidupan sosio-kultural yang menarik. Perlu dikembangkan potensi wisata kampung tradisional, seperti Suku Arfak. Hal ini akan menjadi unik karena menawarkan pengetahuan tentang kehidupan mereka di hutan, kebiasaan dan pola hidup (seperti memercikkan api tanpa korek), cara mereka survive,dan budaya-budaya lain yang masih kental dan terjaga. Keunikan flaura dan fauna serta kehidupan masyarakat lokal ini bisa dikembangkan dalam framewisata edukatif yang menyenangkan, apalagi untuk para “petualang”, termasuk juga Puncak Jayawijaya.

papua-by-firnadi-d461w90-58675fbe2d7a61cb112332ed.jpg
papua-by-firnadi-d461w90-58675fbe2d7a61cb112332ed.jpg
Tentu masih banyak potensi pariwisata unik dan cantik lainnya yang bisa dikembangkan sehingga kita dapat menemukan lagi mutiara-mutiara pariwisata yang “hilang” di tanah Papua. Bagaimana caranya?

Memperbaiki Infrastruktur; Sebuah Keniscayaan

Pembangunan pariwisata yang maju tidak akan berjalan sukses tanpa dukungan semua pihak. Sehingga hal pertama yang perlu dilakukan adalah adanya good willdan political willdari pemerintah untuk membangun infrastruktur yang dapat mendukung. Pembangunan akses jalan, sarana dan prasarana (fasilitas), dan peningkatan kualitas sumber daya manusianya menjadi sebuah keniscayaan.

150527110438-jokowi-papua-2-640x360-gingginanjar-nocredit-58676075149373430749c58e.jpg
150527110438-jokowi-papua-2-640x360-gingginanjar-nocredit-58676075149373430749c58e.jpg
Itulah sebenarnya penyebab “sepi”nya kunjungan pariwisata di Papua jika dibandingkan dengan daerah lain, meski nilai tawar pariwisatanya begitu menggiurkan, sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Melancong ke Papua masih dianggap terlalu “berisiko”, baik secara finansial maupun secara fisik. Biaya perjalanan yang mahal serta tingginya pengeluaran untuk akomodasi di Papua menjadikan banyak wisatawan, terutama dalam negeri, berpikir ulang. Biaya untuk pariwisata, faktanya lebih mahal jika dibandingkan dengan wisata ke Bali, atau mungkin ke Malaysia.

Belum lagi persoalan transportasi yang sulit serta fasilitas yang masih minim. Hal itu tentu berpengaruh karena tidak semua wisatawan berkarakter “petualang”. Orang ingin berlibur karena jenuh. Mereka ingin mudah membeli tiket, harga terjangkau, akomodasi lancar. Tinggal duduk, sampai di tempat tujuan, lalu bersenang-senang. Tak banyak wisatawan yang mau melakukan usaha “berdarah-darah” untuk mencapai tempat wisata karena yang mereka inginkan hanyalah liburan. Menghilang dari rutinitas yang menjenuhkan.

Sehingga, pembangunan infrastruktur menjadi keniscayaan. Termasuk juga memudahkan para wisatawan dalam berkomunikasi (terutama layanan internet yang menjangkau semua wilayah), tempat penginapan (where to stay),dan tentu saja, yang tak kalah pentingnya adalah faktor keamanan.

Perbaikan pendidikan juga dibutuhkan untuk mendongkrak sumber daya manusia di Papua. Dengan pendidikan atau juga pelatihan, paling tidak pemandu wisada (guide), menjadi bidang potensial bagi mereka. Jangan sampai, bahkan guide-pun dikuasai oleh orang di luar Papua. Masyarakat Papua harus (di)bangkit(kan) dari keterbelakangan dalam segala bidang.

Kenyataan yang perlu disyukuri, bahwa Presiden Jokowi begitu memerhatikan pembangunan wilayah di Papua.  Sebut saja seperti pembangunan infrastruktur jalan trans-papua (dengan panjang total 4.325 Km), rencana pembangunan kereta, menekan harga kebutuhan pohok secara signifikan dengan cara memperlancar arus distribusi barang di Papua –terutama di laut dengan program tol laut yang sedang digalakkan–, termasuk keberhasilan menyamakan harga BBM yang selangit di Papua dengan wilayah lain, dan tentu saja proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan harapan 2019, semua kecamatan akan terang benderang.

2016-06-02-11-49-14-445f8618e6e455fcd5eb7a2dce3c9dd3-586760471493732f0749c588.jpg
2016-06-02-11-49-14-445f8618e6e455fcd5eb7a2dce3c9dd3-586760471493732f0749c588.jpg
Apa yang dilakukan oleh Presiden melalui kebijakannya menjadi sinyal positif bagi pemerintah daerah di Papua (Gubernur, Bupati, dan  walikota) sehingga harus diapresiasi dan didukung dengan cara meningkatkan kinerja pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteran masyarakat Papua, terutama sektor pariwisata.

Papua yang mulai berbenah untuk semakin maju melalui pembangunan dan kebijakan pemerintah yang positif, tentu juga akan berpengaruh terhadap semakin majunya sektor pariwisata di Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun