Mohon tunggu...
Mustanginah
Mustanginah Mohon Tunggu... Pns -

Bekerja di Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masa Depan Bordir Tasikmalaya

24 Desember 2018   08:00 Diperbarui: 24 Desember 2018   08:09 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Siapa yang tidak kenal dengan bordir Tasikmalaya. Jika kita sedang berkunjung ke Kota Tasikmalaya, belum pas rasanya kalau belum melihat karya kreatif penduduk Tasikmalaya ini. Salah satu sentranya yang terkenal ada di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jika anda ke Kawalu khususnya di daerah Tanjung, akan dijumpai hampir di setiap rumah ada mesin jahitnya. Mereka membuat bordir. Bordir dibuat dengan menggunakan tangan, mesin jahit dan mesin bordir.

Kemampuan membuat bordir di Tasikmalaya memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Ya, karena sudah diturunkan secara turun temurun.

Bordir khas Tasikmalaya ini dapat dijumpai dalam berbagai produk, seperti kerudung, kebaya, mukena, selendang, blus, dan sebagainya. Sebenarnya di Tasikmalaya tidak hanya bordir, kerajinan lainnya seperti batik, tikar mendong, sandal kelom, payung geulis, sandal kulit juga ada.

Selain ke Jakarta yaitu Pasar Tanah Abang, pemasaran bordir Tasikmalaya juga menembus kota-kota lain di Indonesia seperti Cirebon dan daerah-daerah lainnya di Pulau Jawa maupun luar Jawa seperti: Surabaya, Solo, Pulau Batam, Makassar, dan Pontianak. Bahkan pasar ekspor bordir telah mampu menembus negara-negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Italia, Arab Saudi, bahkan sampai ke Afrika.

Melihat kemajuan yang sudah dicapai oleh bordir Tasikmalaya, rasanya kita tidak boleh berbangga dulu. Kita tidak bisa tinggal diam begitu saja.Ekspansi harus tetap terus dilakukan. Kenapa ? karena berbicara bordir maka kita berbicara tentang dunia bisnis. Bisnis itu selalu berkembang. Berubah begitu cepatnya.

Produk-produk bordir lebih dekat ke dunia fashion yang selalu berkembang. Perubahan selera pasar terus terjadi. Trend baru akan terus bermunculan yang akan melibas habis trend yang lama. Agar bisa bertahan maka harus mengikuti selera pasar, menciptakan produk produk baru, dan menciptakan trend.

Jumlah usaha bordir di Kota Tasikmalaya berdasarkan data yang tercatat di website resmi Pemerintah Kota adalah 1.199 unit usaha dengan jumlah sumber daya manusia sebesar 11.674 orang. Belum lagi di sektor perdagangan bordir yang belum terhitung jumlahnya. Potensi bordir di Kota Tasikmalaya memang menjanjikan.

Melihat potensi yang menjanjikan, pengembangan usaha bordir harus terus dilakukan. Para pelaku usaha harus pro aktif. Peningkatan kapasitas para pelaku usaha di era digitalisasi sangat diperlukan. Saat ini kita sudah berada pada zaman perdagangan bebas. Gempuran berbagai produk impor yang sangat gencar akhir-akhir ini akan menjadi sebuah tantangan yang berat bagi para pelaku usaha lokal. Apalagi mereka mampu menjual produknya dengan harga yang lebih murah. Pengaruh teknologi begitu cepat mengubah segalanya.

Teknologi memang sudah mengubah pola produksi para pelaku usaha lokal. Jika dahulu sebagian besar bordir di Tasikmalaya masih menggunakan tangan, saat ini sudah banyak tergantikan dengan mesin. Penghematan biaya produksi pun terjadi dan para pelaku usaha bisa menjual produknya dengan harga yang lebih murah dengan kualitas tidak kalah dengan yang bordir tangan. Dengan cara seperti ini, apakah produk lokal sudah mampu bersaing dengan produk impor atau produk lokal sejenis? Tentu saja belum.

Selain inovasi teknologi, menciptakan produk-produk baru membuat konsumen akan lebih tertarik. Cara pemasaran pun tidak hanya mengandalkan konvensional saja, namun dengan sistem e-commerse atau online . Sistem ini akan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya dari konsumen lokal namun dapat menarik konsumen dari berbagai daerah tanpa batas wilayah domestik bahkan mancanegara.

Pembentukan komunitas-komunitas yang beranggotakan para pengusaha dan pecinta bordir sangat berguna sekali sebagai wadah bagi para pelaku usaha bordir untuk mengembangkan usahanya. Para pecinta bordir pun dapat menemukan apa yang diinginkan.

Tidak hanya para pelaku usaha yang harus pro aktif, pemerintah juga harus terlibat dalam pengembangan usaha bordir. Sehingga mampu mengangkat bordir Kota Tasikmalaya menjadi go internasional dan menjadi ikon Kota Tasikmalaya. Salah satunya pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, pasar produk-produk unggulan, taman kota dan lain-lain.

Kegiatan seperti pameran dilakukan sebagai ajang mendekatkan para pelaku usaha dan konsumen untuk bertemu yang difasilitasi oleh pemerintah. Para pengusaha bisa mempromosikan produknya agar makin dekat dengan masyarakat. Warga selaku konsumen memiliki keuntungan mendapatkan informasi berharga sekaligus lebih mengenal daerahnya. Dalam pameran seluruh potensi kreatif yang ada di Kota Tasikmalaya memperlihatkan karyanya kepada masyarakat. Produk bordir bisa tampil bersanding dengan produk lainnya seperti batik, kelom geulis, payung geulis, aksesori hingga barang modern kekinian.

Pemerintah juga perlu menyediakan pasar rakyat. Dimana para pedagang bordir bisa membuka lapak. Tentunya dengan lokasi yang strategis, mudah dijangkau. Memungkinkan para wisatawan tidak hanya lokal namun dari berbagai daerah bisa dengan mudah mengakses tempat tersebut dan tak akan sungkan sungkan untuk berbelanja. Tentunya dengan tata kelola yang baik dan menarik pengunjung.

Pemerintah perlu mendorong geliat usaha bordir dengan mengeluarkan kebijakan untuk proses perijinan. Sehingga pengusaha memperoleh kemudahan dalam legalitas kegiatan usahanya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan prosesnya jelas. Ini upaya birokrasi untuk mendorong iklim investasi lewat kemudahan akses pengurusan ijin usaha.

Bukan tak mungkin Kota Tasikmalaya akan menjelma sebagai kekuatan baru perekonomian di Jawa Barat. Potensi dari kerajinan bordir dapat ikut menyangga laju pertumbuhan ekonomi. Perlu dukungan dari semua pihak, agar kerajinan bordir lebih berkembang di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun