Presiden Jokowi baru baru ini mengganti komposisi para pembantunya. Yang biasa di sebut Mentri Mentri dalam negri.
Alasan presiden Jokowi malakukan perombakan pada Mentri Mentri nya,, mulai dari langkah perbaikan keagamaan. Memperkuat koordinasia kementrian  hingga karena ada menteri yang terjerat korupsi.
Keseriusan dalam pemerintahan Jokowi menekankan potensi korupsi memangbtengah diuji. Operasi kpk kepada pelaku korupsi yang melibatkan dua menteri dari parpol memang layak di apreisasi. Akan Tetapi KPK yang di pimpin Firli Bahuri dengan UU KPK yang baru dan masih harus diuji seiring waktu.Â
Kalau dibandingkan pimpinan KPK era sebelumnya, pada tahun pertama menjabat, kok saat ini belum bisa dianggap luar biasa. Publik masih menunggu giat penindakan berikutnya, baik pengembnagan kasus yang sudah ada maupun pengungkapan kasus-kasus baru.
Kasus Edhy dan Juliari sudah semestinya menjadi momentum bagi pak presiden jokowi untuk melakukan reshuffle menteri. Jokowi perlu menunjukkan kepada publik bahwa keseriusan mencegah korupsi tidak berhenti sebatas imbauan. Maka Jokowi sebaiknya segera melakukan perbaikan kementerian-lembaga yang (berpotensi) bermasalah.
Langkah dari presiden Jokowi ini sangat terpengaruh kepada masyarakat. Karena jika Mentri sampai tidak beres dalam kinerja nya. Masyarakat lah yang akan menuai dampak nya. Dari segi sosial maupun yang lain nya.
Presiden Jokowi memasukan mentri Mentri baru nya yang terdiri dari menhan, Mentri sosial,dan masih banyak yang lain nya
Presiden Jokowi berharap sangat kepada Mentri baru nya agar bisa merubah yang awal nya kurang baik di lakukan oleh Mentri sebelum nya, dan bisa menjadi lebih baik lagi untuk Indonesia. Terutama di bidang keagamaan dan sosial yang kini sedang marak marak nya di bicarakan oleh masyarakat.
"Mustakim Karim mahasiswa stisip widuri"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H