Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Canda Seorang Guru

11 April 2023   12:13 Diperbarui: 11 April 2023   12:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Canda Seorang Guru...

Bermula dari ucapan berwujud tindakan...
Menyusuri ruang gelap menyibak kesesatan...
Perjuangan tanpa lelah untuk meraih masa depan...
Manusia berubah karena pengetahuan...

Sekarang kemajuan sudah di tangan...
Hidup manusia bergelimang harta dan kekuasaan..
Di tangan seorang guru orang orang hebat bertebaran...

Tapi kenyataan sang guru masih terhimpit oleh peri dan sedih...
Mereka meratapi anaknya yang kurang gizi..
Mereka berpuasa demi bertemu esok hari..
Karena gaji guru habis cepat sekali...

Canda seorang guru...
Mereka hanya terkenang pahlawan tanpa tanda jasa..
Kehidupan yang mulia hanya bualan saja..
Omar bakri bukan sekedar cerita dusta..
Masih banyak guru dipelosok nusantara...
Hidup jauh dari merdeka..

Wahai penguasa...
Engkau telah lupa dan serakah..
Singgasana yang kau duduki itu berawal dari sekolah...
Ingat..! dulu kamu  masih lugu dan penuh hiba...
Sekarang kau kaya petenteng petenteng seperti raja..
Mana dirimu yang dulu wahai penguasa....

Canda seorang guru...
Semua pasti ragu...
Untuk menjadi digugu dan ditiru...
Ilmu yang menggetarkan hati masih tersisih oleh kebijakan semu...
Denyut nadimu mengatakan nasib guru sungguh terlalu...

Cerita ini tersaji di negeri yang berseri...
Negeri makmur tanpa mau peduli..
Yang kaya semakin melaju..
Yang miskin semakin mengharu biru...

Canda seorang guru..
Gurauan yang tak sedap dimatamu..
Melihat sosok perubah peradaban begitu pilu...
Sepeda butut menjadi kisah kelabu...
Kemeja lusuh menjadi saksi bisu...

Entah...sampai kapan kegelapan akan berubah terang...
Sehingga senyum kecut dan lusuh kembali bersinar...
Jasa yang kau berikan berbalas dengan kesejahteraan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun