Guntur yang paling berandalan sudah mulai meraba - raba kaki, begitu juga yang lain.
Eros wajahnya yang paling menjijikkan mulai mendekatkan wajahku, dia mau mencium bibirku. Aku tak bisa berontak karena semua tangan dan kaki terikat.Â
Dalam kepasrahan itu, aku sudah menerima kalau aku akan diperkosa beramai - ramai.
Tapi tiba - tiba ada suara letusan senjata,
"Dor, Dor, Dor"Â
"Angkat tangan semuanya, tempat ini sudah dikepung" Teriak suara polisi
Melihat Polisi mengepung para buaya berandalan pada lari tapi percuma karena dimana - mana sudah dijaga polisi.Â
Selly wanita jahat yang berpura - pura baik tidak dihiraukan teriakannya. Secepatnya polisi memborgol tangannya.
Hanya Azam yang tidak diborgol, setelah itu dia mendatangiku yang terlentang hampir telanjang. Dia bawa pakaianku yang berserakan kemudian dilepaskan ikatan tangan dan kakiku.
Aku terselamatkan berkat Azam, sebelum kejadian biadab itu terjadi. Azam sudah memberi tahu pada polisi kalau ada tindak kejahatan.
Kemudian sambil tetap membisu dia menyerahkan secarik kertas padaku.