Secercah harapan..
Tinggallah kenangan....
Semua hanya banyangan...
Pahit manis hidup proses manusia menjadi pendewasaan..
Sekarang, esok dan yang akan datang badai ujian pasti akan menghadang..
Novel cinta mewarnai setiap kisah perjalanan..
Engkau tak akan mudah menggenggam kebahagiaan..
Hatimu berbisik jika cintamu seperti buih dilautan..
Terhempas ombak sirna ditengah kebimbangan...
Aku dan segenap raga memiliki naluri memberi..
Menolong dalam persahabatan seperti api yang tak pernah padam...
Dimanakah letak ketulusan, tanya pada sang bintang kehidupan..
Matahari engkaulah sang pencerah kegelapan..
Melalui cahayamu, sinarilah gulitaku dengan senyuman...
Asa dan rasa campur aduk ketika menjadi pertemuan..
Kenangan yang terlukis menyisakan rona kedamaian..
Cinta dan sayang pada sesama penghancur segala kebencian..
Atas nama sayang, hubungan sejati adalah sahabat yang paling pengertian...
Seperti lautan..
Kehangatan ombaknya meraih diri untuk menantang..
Suara gemuruhnya memberikan semangat perjuangan..
Berjuanglah...
Raih harapan yang tersisa..
Sampai ajal tutup usia..
Hidup ini nikmat mana lagi engkau dusta..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H