Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Kematian Menjemput

19 Februari 2022   12:17 Diperbarui: 19 Februari 2022   12:39 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Kematian Menjemput

Kita tidak pernah bisa menduga gerangan apa yang terjadi esok lusa..
Entah bahagia atau bencana keduanya sangat rahasia..
Terkadang apa yang muncul di benak tidak menampakkan muka..
Dan yang tidak dirasa tetiba menyeruak memaksa..

Kemarin engkau masih bertegur sapa..
Membicarakan tentang apa dan bagaimana..
Tapi secepatnya juga kau meninggalkan kita selama selamanya..
Tidak diundang tampa pamitan engkau sudah hilang dari pandangan mata..

Perihal kematian semua manusia takut menghadapinya..
Sang maut menjemput tinggalkan cinta dan kehidupannya..
Terpisah dari kekasihnya, melepaskan buah hatinya atau melemparkan harapan jauh ke angkasa..

Yang dahulu pergi bukan kehendak dia..
Jika pergi untuk berpelukan di ruang yang berbeda..
Semua kenangan yang mengiringi ikut menari di pelupuk senja..
Engkau pun hanya menjadi cerita..

Kita sedih..
Kita kehilangan sahabat sejati..
Kita berhenti pada takdir ilahi..
Sakaratul maut tak mau peduli..
Apa kuasa kita mencampuri..
Apalagi mempengaruhi..
Cukup ikhlaskan hati..
Kullu nafsin pasti mati..

Sekarang kita hanya mampu berdoa
Memohonkan ampunan mendapat tempat terindah..
Alam barzah penantian interval manusia..
Semoga bunda tenang di sana..

Kita belajar pada bunda..
Jangan pernah meninggalkan cinta..
Cinta sejati diikat dengan rasa setia..
Menghormati pasangan menjadikannya seorang raja..
Melayani setulus jiwa..

Bunda..
Engkau lebih tahu makna pengabdian..
Jangan pernah letih untuk bekorban..
Engkau rela menangis untuk suatu kebahagiaan..
Yang engkau sendiri tak bisa rasakan..
Semua akan terbalaskan..

Engkau akan menjadi bidadari..
Tersenyum di istana surgawi..
Dan kesetiaan engkau tetap utuh..
Tiada pernah berpindah walau sekejap waktu..
Kita hanya menyaksikan dalam mimpi jauh..
Mengenangmu.. mendoakanmu..

Bunda..
Selamat jalan..
Sampai bertemu lagi di alam penantian..

Surabaya, 19 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun