Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerudung Jiwa

11 Februari 2022   21:50 Diperbarui: 11 Februari 2022   21:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerudung Jiwa

Jika dunia tercipta untuk keindahan dan kecantikan..
Membuat gunung gunung menjulang penuh kegagahan..
Membiru samudera luas di bawah panorama pelangi yang menawan..

Alangkah elok pemandangan yang menghibur mata dalam  suasana kegirangan...
Alangkah syahdu memupuk rindu dalam hutan kemesraan..
Dunia memang tempat yang penuh kesenangan..

Jika langit tanpa tiang ia bisa berdiri tegak dan kokoh luar biasa..
Pada waktu malam berjuta juta bintang bercahaya penuh warna..
Kala siang, matahari merajai sinarnya menerangi seluruh alam raya..

Namun semua iri pada dunia, karena mereka hampa tiada jiwa di dalamnya..
Jiwa - jiwa hidup hanya satu tempat berada di dunia yang serba gemerlap..
Sayang...keindahan yang alami berubah rusak oleh tangan tangan yang sesat..
Keceriaan yang terngiang hilang oleh penyamun berwajah gelap..
Dunia tak indah dan cantik lagi, ulah jiwa jiwa yang sekarat..

Jiwa - jiwa bertelanjang mempertontonkan aib dan cela..
Kerudung jiwa lepas karena syahwat lebih menggoda..
Tarian malam menghibur mata yang menghujam ke dada..
Aurat mengumbar slalu menemani setiap pemburu wanita..

Mengapa dunia berubah..
Betapa banyak semesta indah musnah..
Sifat rakus dan tamak manusia melahap tanpa sisa..

Kerudung jiwa...
Harmonisasi alam raya dalam genggaman hati mulia..
Merindukan kehidupan yang bernafaskan cinta..
Memimpikan persahabatan tanpa sifat cela..
Memperjuangkan syariat menjadi tabiat..
Menuju Tuhan hidup penuh manfaat..

Kerudung jiwa...
Menundukkan pandangan mata dari segala goda..
Mendamaikan hati pada emosi gila..
Mengharamkan maksiat menjadi kiblat..

Cukup kerudung jiwa..
Hidup sesat menjadi terarah..
Hati pekat penuh noda  kembali fitrah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun