PUTIH, gemuk, dan lembek, seperti gajih. Namanya belatung. Kelak, ia akan menyembul dari lubang telingamu dan menggerogoti kenangan-kenangan di dalam kepalamu. Tanpa sisa! Semua kenangan di dalam kepalamu lalu sempurna hilang. Bahkan termasuk nama anakmu, Gara. Lengkapnya, Kynan Garawiksa.
Dia Gara telah tumbuh menjadi anak remaja yang berbodi tinggi tegap, kemauannya sangat kuat terhadap ide - ide kehidupan yang anomali dan ironis. Gara berusia 20 tahun mahasisiwa Universitas terkemuka kota apel, sebagai seorang mahasiswa Gara kencangkan semangatnya memecahkan setiap masalah, Ia berambisi harus merubah sistem dan tatanan yang salah.Â
Dimulai dari kampusnya sendiri, ia menggalang gerakan dengan sesama aktivis mahasiswa, berdemo tentang kebijakan kenaikan SPP kuliah yang terlalu mahal dan ada tangan - tangan yang mau ambil keuntungan. Gara mensinyalir pihak yayasan terdapat segelintir Oligharki yang merampas nafas dasar universitas sebagai media pencerdasan beralih ke transaksi perdagangan.
Sepak terjangnya tidak berhenti disitu, lembaga pemerintah yang buat kebijakan nyeleneh entah dari eksekutif atau legislatif bolak - balik dia demo dengan rekan - rekannya.
Tapi Gara bukan seorang mahasiswa logikanya menguasai dia seutuhnya, dia juga mahasiswa yang mempunyai perasaan dan hakikatnya dia suka menyebarkan kasih sayang dalam suatu hubungan yang terbalut dalam romansa cinta.
Hati Gara telah tertambat pada sosok mahasiswi bernama Fina hayati tresnosari, Sosok mahasiswi yang berkebalikan dengan Gara. Fina mahasiswi kalem, anggun dan cantik sehari - hari kehidupan kuliahnya dia aktifkan pada membaca dan tidak ada aktifitas organisasi yang dia gemari. Fina rajin kuliah bukan rajin berdemontrasi.Â
Tapi sang dewi Amor tetap mencupidkan panah cintanya pada kedua mahasiswa yang berbeda karakter dan idealismenya. Cinta tidak memakai itu semua, cinta soal rasa tak ada sedikitpun logika ikut campur menjadi penentu pilihan hatinya. Terciptanya cinta dilatarbelakangi saat sepeda motor Fina bocor kemudian Gara menemukannya, Gara tidak bisa tinggal diam Fina menuntun mencari tambal ban sendirian, dia tawarkan bantuan. Fina mengiyakan mereka menuntut sepeda beriringan sambil membuka percakapan.
"Mbak, kamu berasal dari mana"? tanya Gara
"Aku dari kota pahlawan" jawab Fina.
" Kamu sendiri, dari mana"? Fina bertanya balik
" Aku dekat dengan kotamu, asalku dari kota udang". Jawab Gara.
" ini ngomong - ngomong kita kuliah ditempat yang sama tapi belum kenalan ". Tanya Gara
" Aku Gara, mahasiswa sastra ".
" Fina, Mahasiswi Psikologi". Fina Membalas Gara berkenalan.
Â
Setelah mendorong 300 an meter ditemukan tukang tambal ban. Selesai menambal mereka berpisah tapi pertemuan itu saling membuat hati mereka berkesan. Dari Fina, Gara cowok yang bertanggung jawab dan punya empati luar biasa, Fina bisa merasakan kenyamanan dan jiwanya terlindungi saat ada di sisinya. Sedangkan Gara, Fina lah satu - satunya perempuan yang bisa meredam emosi logikanya yang sarat dengan kemarahan ketika dia berdemo dan menolak ketidakadilan.
 Dirinya yang terlalu maju dan berani ke medan juang perlu ada kendali mesra dari orang tercinta. Kecocokan mereka berdua, dilanjutkan pada pesan - pesan yang terkirim pada handphone masing - masing. Saling mensuport dan menyemangati menjadi menu sehari - hari. Bibit - bibit itu sudah tumbuh dalam hati mereka, Gara sekarang lebih perasa bukan lagi seperti yang dulu garang dan berani. Ketika satu hari tidak ada kabar dari Fina dia menjadi perindu kemana Fina berada. Apalagi Fina sosok Gara menjadi pelindungnya, dia ingin diperhatikan setiap waktu.
Singkatnya Gara dan Fina jatuh hati, mereka tidak bisa membohongi untuk tidak mengucapkan. Peristiwa ungkapan cinta mereka ikrarkan di tempat mereka sering bertemu yaitu di ruang perpustakaan menjadi saksi bisu.
Hubungan cinta mereka sampailah pada acara wisuda. Segala kelebihan dan kekurangan sudah mereka selami, banyak kecocokan dan mereka sudah berkomitmen untuk menjalin hubungan yang lebih serius kearah pernikahan.Â
Sudah wajar cinta mereka cinta dewasa komitmen luar biasa menghalalkan suatu ikatan hati menambah bunga - bunga hati dan mimpi - mimpi yang membayang segera menjadi kenyataan.
Tapi mereka belum maju untuk memperkenalkan pada orang tua masing - masing sampai acara wisuda selesai rahasia itu masih tersimpan rapi.
3 Bulan sudah berlalu dari kelulusan, Gara masih sibuk dengan logika dan rasanya. Dia menyampaikan pada Fina kalau mau melamar dalam waktu dekat, Fina luar biasa bahagianya mendengar kabar itu. Tapi cita - cita cinta tidak sesuai kenyataan menerpa hubungan mereka. Gara dan Fina telah salah melakukan dan menaruh hati untuk jatuh cinta.Â
Mengapa ini bisa terjadi kesalahan, Pada hari itu Hari yang sangat pekat dan gelap  menyambangi rumah Gara, kedatangan rombongan tamu dari rekan lama. Ayah dan Ibu Gara menerima tamu dari tetangga kota, mereka adalah keluarga Fina tiba - tiba berkunjung kerumah Gara dengan tujuan membuka tabir lama yang tersembunyi, rahasia yang dijanjikan pada Fina sebagai puteri angkat dibuka setelah kelulusan.Â
Maka di ajaklah Fina kerumah Gara, kedatangan itu diketahui oleh Gara dan Fina. Mereka sungguh kaget luar biasa mendengarkan percakapan antara kedua orang tua bahwa Gara dan Fina adalah seorang kakak beradik, mereka bersaudara. Fina diasuh karena suatu janji orang tua Gara pada orang tua Fina.
Ledakan kabar itu begitu besar dan mematikan 2 hati sejoli yang sudah merajut cinta. Tidak percaya Gara dan Fina kalau mereka satu darah. Mereka bingung, mereka marah dan mereka merana.
Gara melepaskan diri dari keadaan gila ini, dia berlari jauh mencari  penuntun hidupnya yang baru. Pergi dan mengubur semua impian. Fina kamu adalah adikku bukan kekasih hatiku..
Kimmy Ahmad
14, Nov 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H