Piala AFF merupakan turnamen regional yang dalam dua tahun sekali digelar di kawasan Asia Tenggara. Sejak pertama kali digelar pada tahun 1996, turnamen ini menjadi ajang unjuk gigi tim nasional di ASEAN.Â
Namun, saat ini pada edisi tahun 2024 beberapa negara anggota seperti Laos, Malaysia dan tidak terkecuali Indonesia mereka tidak menurunkan skuad terbaiknya. Sebenarnya, apakah turnamen regional ini masih dianggap sebagai kejuaraan bergengsi? Atau hanya sebagai ajang pemanasan menghadapi turnamen lainnya?
Selama gelaran turnamen ini, tim nasional beberapa negara cukup mencatatakan keberhasilan. Indonesia dan Thailand merupakan salah satu negara yang sering mencapai puncak Final. Meskipun Indonesia belum pernah meraih trofi turnamen ini, skuad garuda merupakan salah satu tim yang sukses mencapai final dalam beberapa edisi.Â
Turnamen di kawasan ASEAN ini memberikan peran yang cukup besar untuk perkembangan sepakbola di Asia Tenggara. Pemain-pemain bintang pun terlahir, seperti Boaz Salossa striker terbaik yang pernah dimiliki timnas Indonesia. Piala AFF juga memberikan gairah tersendiri bagi sepakbola ASEAN.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepopuleran dan Kegengsian Piala AFF
Perkembangan tim di kawasan Asia Tenggara dapat dilihat dalam turnamen ini, tim seperti Laos, Kamboja dan Filipina yang sebelumnya hanya menjadi pelengkap grup, saat ini memberikan perlawanan yang mengejutkan. Peta kekuatan tim saat ini cukup sengit.
 Namun jika dibandingkan dengan kualitas tim piala AFF dengan kompetisi internasional lainnya, jelas sangat berbeda. Misalkan membandingkan dengan Piala Asia kualitas lawan yang dihadapi lebih kuat.Â
Namun, jadwal turnamen ini terkadang berbenturan dengan jadwal kompetisi domestik. Sehingga tim yang berlaga tidak dapat menurunkan materi pemain terbaiknya. Ajang kualifikasi piala dunia pun juga agak riskan jika tim yang mengikuti AFF dan berlaga juga di kualifikasi piala dunia. Ini akan memberikan resiko kebugaran, kelelahan dan cedera bagi pemain jika tidak ada waktu beristirahat.Â
Piala AFF memberikan peran penting dalam mempertahankan minat terhadap sepak bola di negara-negara ASEAN. Ajang dua tahunan ini menjadi laga emosional bagi penggemar. Misalnya laga Indonesia VS Malaysia akan selalu menarik perhatian dua negara karena sejarah pertemuan mereka yang diwarnai bumbu-bumbu persaingan dan sejarah panjang kedua negara.
Piala AFF 2024: Apakah Masih Relevan dan Bergengsi?
Tercatat, 10 tim akan berlaga pada turnamen kali ini. Indonesia setelah sebelumnya hanya mampu melaju ke babak semifinal melawan Vietnam. Kali ini akan satu grup kembali dengannya. Vietnam kali ini diprediksi akan memberikan perlawanan terbaik karena mereka merupaka tim yang tampil serius pada turnamen ini. Teranyar, mereka melakukan naturalisasi pemain berposisi striker untuk menambah kekuatan.
Seharusnya, Piala AFF dapat dilaksanakan dalam kalender FIFA, sehingga tim yang berlaga dapat memberikan kekuatan penuhnya untuk diperkuat pemain terbaik. Ini akan menaikkan level turnamen lebih bergengsi. Jika dibandingkan dengan turnamen piala Asia jelas masuk dalam kalender FIFA, sehingga klub memiliki kewajiban penuh untuk melepas pemainnya.Â