Saat ini seolah-olah turnamen Piala AFF kehilangan pamor sebagai kejuaraan presitisius di kawasan ASEAN. Indonesia sendiri hanya mengirimkan mayoritas pemain u-22 yang belum pernah membela timnas senior. Ini memberikan gambaran bahwa turnamen ini hanya digunakan sebagai ajang untuk memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk unjuk gigi dan tentunya sebagai regenerasi.Â
Bagi skuad garuda sendiri sebagai satu-satunya tim yang berlaga di ronde ketiga kualifikasi piala dunia 2026 sudah cukup memberikan rasa bangga bagi supporter. Sehingga, gelaran turnamen di kawasan ASEAN dirasa hanya sebagai pelengkap untuk memberikan jam terbang kepada pemain muda.
Pada akhirnya ajang dua tahunan ini tetap menjadi ajang yang harus diikuti dengan serius oleh seluruh tim nasional. Meskipun menurunkan tim u-22, timnas Indonesia khususnya harus tetap memberikan penampilan yang menarik.Â
Beberapa faktor diduga dapat mengurangi kepentingan ajang ini, misalnya banyak tim yang menurunkan mayoritas pemain muda. Semoga turnamen ini kedepannya naik level dengan terdaftar sebagai turnamen yang diselenggarakan dalam kalender FIFA, sehingga klub dapat melepas pemainnya dengan bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H