Di sisi lain, jika melihat perempuan miskin bisa saja menghadapi tantangan yang berbeda, meskipun sama beratnya. Memang, mereka memiliki tanggung jawab ganda sebagai pengurus rumah tangga dan pencari nafkah sering kali membuat mereka harus berjuang lebih keras. Ini menunjukkan bahwa solusi untuk mengatasi kesenjangan dan ketidakmampuan finansial harus mempertimbangkan perspektif gender secara mendalam, mengingat bahwa pengalaman laki-laki dan perempuan sangat dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan struktural yang ada.
Penting untuk memiliki pemahaman dan rasa peduli akan kondisi laki-laki dengan kondisi finansial serba kekurangan yang sering kali tidak mendapat perhatian yang memadai. Memahami situasi mereka dapat membantu mengurangi stigma dan menciptakan dukungan yang lebih baik dan membantu mereka dengan yang mereka hadapi. Empati terhadap semua individu, terlepas dari gender, adalah langkah awal dalam mengatasi ketidakadilan.
Mari bersama-sama menciptakan kehidupan bermasyarakat yang lebih adil, di mana semua individu baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang. Mengakui dan mengatasi diskriminasi gender dalam konteks kemiskinan dapat membantu membangun kesejahteraan yang merata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H