Kurang lebih satu bulan yang lalu saya menerima sebuah broadcast via BBM. Isi broadcast itu diawali dengan sebuah transkrip bagian ceramah Rhoma Irama yang berbau SARA. Kemudian saya mencoba cross-check transkrip itu di sini. Secara pribadi, saya menilai memang ada beberapa kata yang terucap dari mulut Sang Raja Dangdut itu yang kental dengan nuansa rasis. Namun demikian, saya tetap mencoba memberikan beberapa tanggapan terhadap broadcast itu di sini dengan tujuan semata-mata untuk meluruskan beberapa bagian yang saya rasa terlalu berlebihan serta mengimbangi beberapa bagian yang saya nilai justru merupakan pesan rasis juga dari si pengirim pertama broadcast tersebut. Di samping itu, besar kemungkinan broadcast ini telah menyebar secara 'sporadis' (namanya juga broadcast).
Transkrip yang diklaim merupakan bagian isi ceramah Rhoma Irama oleh pengirim pertama broadcast tersebut tidak bisa saya tampilkan di sini karena terhapus mengingat kapasitas memori BB saya yang terbatas. Selain itu, sisanya masih saya simpan karena dalam menyusun tanggapan ini, saya menghabiskan kurang lebih satu bulan juga mengingat waktu saya yang terbatas.
Teks yang berwarna merah adalah copy-paste dari isi broadcast tersebut, sementara teks yang berwarna biru adalah tanggapan saya. Adapun teks yang berwarna hijau merupakan jawaban tersendiri atas satu pertanyaan yang saya kira lebih tepat saya jawaban itu sebagai suatu kesimpulan atas tanggapan saya terhadap isi broadcast tersebut. Mari kita mulai.
Apakah Ahok gubernur?
Anggota Komisi II DPR RI (2009 – 2014)
Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT.3.1)
Bupati Belitung Timur (2005 – 2006)
Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur di Bidang Anggaran (2005 – 2006)
Asisten Presiden Direktur Bidang Analisa Biaya dan Keuangan PT Simaxindo Primadaya, Jakarta (1994 – 1995)
Direktur PT Nurindra Ekapersada, Belitung Timur (1992 – 2005)
Apakah Agama Kristen tak ber-Tuhan?
Lebih bijaksana jika dijawab oleh umat Kristen sendiri.
Apa yang salah dari Agama Kristen?
Tergantung dari sudut pandang siapa yang menjawab pertanyaan ini. Jika dijawab berdasarkan ajaran Agama Islam, maka umat Islam membenarkan firman Allah SWT di dalam QS Ali Imran ayat 19:
"Indeed, the religion in the sight of Allah is Islam. And those who were given the Scripture did not differ except after knowledge had come to them - out of jealous animosity between themselves. And whoever disbelieves in the verses of Allah , then indeed, Allah is swift in [taking] account."
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."
(Untuk lebih jelasnya, akan lebih bijaksana jika pembahasan ini dibahas pada pembahasan tersendiri)
Jika pertanyaan ini dijawab berdasarkan ajaran agama lain, akan lebih bijaksana jika ditanyakan langsung kepada pemeluk agama yang bersangkutan
Apakah kemajemukan dan Pluralisme hanya slogan di mulut saja?
Di mulut siapa?
Banyak definisi yang menyebutkan bahwa Pluralisme adalah sebuah ide (isme) yang menganggap bahwa semua agama adalah sama, tidak ada agama yang paling benar, dan kebenaran suatu agama adalah relative (benar menurut Anda, belum tentu benar menurut orang lain). Seperti itulah kurang lebihnya. Apakah Anda juga memahaminya demikian? Jika iya, berarti pemahaman saya dan Anda tidak jauh berbeda.
Perbedaannya adalah Anda mendukung ide Pluralisme Agama, sementara ajaran Islam menolak sama sekali. Mengapa?
Setiap agama memiliki ajaran-ajarannya tersendiri. Siapa yang dipercaya sebagai Tuhan pun tidak sama. Setiap manusia berhak meyakini bahwa agamanya adalah satu-satunya yang benar. Itulah keimanan. Jika semua agama sama, maka pada hari Sabtu saya harus pergi ke sinagoge umat Yahudi, pada hari Minggu saya harus pergi ke gereja umat Kristen, pada hari Waisak saya harus pergi ke vihara umat Buddha, dan pada hari Galungan atau Nyepi saya harus pergi beribadah di pura bersama umat Hindu. Apakah ini tidak gila namanya?
Ajaran Islam mengakui akan adanya umat agama lain, tapi tidak pernah mempersamakan agama-agama lain itu. Cukuplah bagi kami, umat Islam, menghormati agama lain dengan tidak mengganggu kegiatan ibadah agama lain. Umat Yahudi mau merayakan Paskah, kami tidak peduli. Umat Kristen hendak merayakan Natal, kami pun tidak ikut campur. Umat Buddha pergi meryakan Waisak, kami tidak mengganggu. Umat Hindu hendak merayakan Galungan, kami tidak melarang. Itu semua dinamakan TOLERANSI. Jadi, ajaran Islam membenarkan adanya TOLERANSI beragama, tapi tidak PLURALISME agama.
Anda boleh membenarkan ide Pluralisme. Tapi Anda tidak boleh memaksa orang lain yang tidak setuju. Apakah orang yang tidak membenarkan Pluralisme adalah seorang kriminal? Seorang yang bejat? Anda ini lucu. Anda tidak setuju dengan sesuatu, tapi Anda mencoba memaksakan sesuatu kepada orang lain.
Begitu pun pemilu gubernur DKI Jakarta. Siapa memilih siapa itu urusan pribadi. Pemilih boleh diajak untuk memilih salah satu calon. Tapi jika tidak mau, tidak boleh dipaksa
Apa yang salah dari etnis Tionghoa?
Tidak ada yang salah seseorang terlahir dari siapa dan etnis apa. Ajaran Islam tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan etnis. Allah sendiri tidak memandang manusia dari bentuk fisiknya. Ajaran Islam hanya melihat sejauh mana manusia mematuhi hukum Allah. Begitu juga Allah. Dia menilai manusia dari kepatuhannya terhadap hukum-hukum-Nya. Semakin patuh, semakin tinggi derajatnya di hadapan Allah. Semakin menentang, semakin hina juga derajatnya di hadapan Allah.
Jika Rhoma Irama mempermasalahkan etnis, maka sesungguhnya itu bukan pesan Agama Islam. Rhoma Irama juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Kesalahan Rhoma Irama tidak serta merta membuat ajaran Islam menjadi salah. Agama Islam adalah agama yang sempurna, sementara pemeluknya bisa saja berbuat menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Sangat banyak manusia yang pernah melakukan kesalahan seperti itu, yakni merendahkan etnis lain. Ada yang Muslim, ada yang Kristen, ada yang Yahudi, ada yang Buddha, ada yang Hindu, bahkan yang atheis pun tidak sedikit pernah melakukan kesalahan serupa (membeda-bedakan etnis).
Ingatkah Anda tentang politik Apartheid di Afrika Selatan?
Tahukah Anda bahwa setiap kebijakan Pemerintah Malaysia selalu memprioritaskan etnis Melayu di atas etnis non-Melayu (China, India, Bangla, Arab, dan lainnya) ?
Sadarkah Anda bahwa iklan-iklan pemutih kulit saat ini secara tidak langsung menganggap bahwa kulit putih lebih baik dari kulit hitam? Padahal semua ciptaan Tuhan.
Pernahkah Anda membaca berita tentang pembantaian suku tertentu oleh suku tertentu, baik di wilayah Asia, Eropa, Afrika, Amerika, bahkan Australia.
Renungkanlah. Pesan-pesan berbau rasis terjadi hampir di seluruh belahan dunia ini. Apakah setiap manusia dapat meminta kepada Tuhan untuk dilahirkan bermata biru, cokelat, hitam? Berkulit putih, hitam, kuning, merah, cokelat? Berambut kriting, lurus, ikal?
Apa yang salah dengan etnis Tionghoa? Saya yakin tidak ada yang salah.
Jika saya mengatakan saya etnis non-Tionghoa dan kawan saya etnis Tionghoa, apa yang salah dengan kata-kata saya? Tidak ada.
Mengapa kalo dari etnis Arab bisa jadi menteri, gubernur, dan sebagainya, sedangkan banyak TKI di tanah Arab yang disiksa, diperkosa, bahkan dipancung. Mengapa? Mengapa? Mengapa?
Apakah Anda hendak mengatakan “mengapa etnis Tionghoa tidak bisa menjadi menteri, gubernur, dan sebagainya?”
Silakan Anda check sendiri nama-nama tokoh politik dari etnis Tionghoa di bawah ini:
Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Satu)
Mari Elka Pangestu (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua)
Yansen Akun Effendi (Bupati Sanggau periode 2003 – 2008)
Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama (Bupati Belitung Timur periode 2005 – 2006)
Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama (Anggota DPRD Belitung Timur periode 2005 – 2006)
Hasan Karman (Walikota Singkawang periode 2007 - 2012)
Christiandy Sanjaya (Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2007 – 2012)
Alvin Lee (Anggota DPR RI periode 2004 – 2009)
Tellie Gozelle (Anggota DPD Bangka Belitung periode 2009 – 2014)
Bahar Buasan (Anggota DPD Bangka Belitung periode 2009 – 2014)
Hang Ali Saputra Syah Pahan (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Enggartiasto Lukita (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Rudianto Tjen (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Sudin (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Hendrawan Supratikno (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Herman Herry (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Eddy Sadeli (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Albert Yaputra (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Lim Sui Khiang (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Sonny Wapiau (Anggota DPR RI periode 2009 – 2014)
Ernawati Sugondo (Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009 – 2014)
Kwik Kian Gie (Menteri Koordinator Perekonomian periode 1999 – 2000)
Ada banyak data lagi yang bisa disajikan bila Anda menginginkannya.
Anda lupa bagaimana penyiksaan, pembantaian, serta pemerkosaan yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap bangsa Palestina?
Anda lupa bagimana penyiksaan, pembantaian, serta pemerkosaan yang dilakukan oleh rezim Slobodan Milosevic terhadap bangsa Bosnia Herzegovina?
Anda lupa bagaimana pembunuhan massal yang dilakukan oleh rezim Amerika Serikat terhadap bangsa Jepang di Kota Hiroshima dan Nagasaki, terhadap bangsa Irak, terhadap bangsa Afghanistan?
Anda lupa bagaimana penyiksaan, pembantaian, serta pemerkosaan yang dilakukan oleh tentara Roma Vatican terhadap bangsa Yerussalem?
Anda lupa bagaimana penyiksaan, pembantaian, serta pemerkosaan yang dilakukan oleh tentara Republik Rakyat China terhadap bangsa Uighur?
Apakah perlu saya sebutkan lagi beberapa peristiwa keji pembantaian, pemerkosaan, dan pembunuhan massal yang dilakukan suatu bangsa terhadap bangsa lainnya? Mengapa mereka melakukannya? Saya pun bertanya.
Lihatlah! Lihatlah! Lihatlah!
Penyiksaan, pemerkosaan, dan pemancungan tidak hanya dilakukan oleh etnis Arab. Di setiap sudut dunia ini, manusia-manusia jahat selalu ada, TANPA PEDULI DARI ETNIS APA DIA BERASAL. Saya tidak membela etnis tertentu. Tapi saya hanya mencoba membuka hati Anda untuk tidak hanya terfokus pada etnis tertentu ataupun agama tertentu. Tapi LIHATLAH DUNIA INI SECARA KESELURUHAN.
Saya memahami kenapa Anda mengambil contoh etnis Arab dalam pertanyaan Anda. Anda menganggap setiap orang Arab beragama Islam. Saya perlu luruskan. Hampir, sekali lagi hampir, semua orang Arab beragama Islam, tapi di antara mereka ada juga yang beragama Kristen, Yahudi, bahkan atheis. Tidak semua orang-orang Arab yang beragama Islam melaksanakan ajaran Agama Islam dengan murni. Dan Anda tidak menyebutkan contoh-contoh penyiksaan, pemerkosaan, dan pemancungan dengan jelas. Untuk membahas suatu kasus, Anda harus membahasnya satu per satu. Bila Anda mencampuradukkan semuanya, tentu tidak akan jelas arah pembicaraannya. Namun demikian, sekali lagi saya tekankan, Ajaran Islam tidak membeda-bedakan antara etnis Arab dan Ajam (Non Arab), tapi membeda-bedakan manusia berdasarkan perbuatan baik dan buruknya terhadap hukum-hukum Allah. Orang patuh tentu tidak dapat disamakan dengan orang yang menentang. Logika mana yang menganggap orang patuh dan orang yang menentang itu sama? Logika mana?
Allah telah memberitahu adanya perbedaan fisik manusia dalam firman-Nya pada QS Al Hujurat ayat 13:
“O mankind, indeed We have created you from male and female and made you peoples and tribes that you may know one another. Indeed, the most noble of you in the sight of Allah is the most righteous of you. Indeed, Allah is Knowing and Acquainted.”
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Ingatlah kejadian tsunami Aceh. Di saat Serambi Mekah luluh lantak, hancur. Bangsa China, Eropa, Amerika, bahkan Yahudi yang selama ini dibenci, dan Mr Jacky Chen penyumbang terbesar mengulurkan tangan untuk Aceh, sedangkan bangsa ARAB hanya berpangku tangan, memperlihatkan keangkuhan di mata dunia dengan bangunan-bangunan mewah, sirkuit megah,,
Republik Rakyat China (RRC), sebagian kita menyebutnya Negeri Tiongkok, telah menyalurkan bantuan bagi korban tsunami di Aceh senilai ± USD 7.000.000 dalam bentuk komplek perumahan, 606 unit rumah di area seluas 22,4 ha, bagi korban tsunami Aceh. Komplek ini selesai dibangun pada tahun 2007. Dana ini disalurkan melalui China Charity Federation and Red Cross Society of China (sebagaimana tertulis pada prasasti yang diresmikan oleh Duta Besar RRC untuk Indonesia, Mr. Lian Lik Juan). Nama resmi komplek perumahan ini adalah Kampung Persahabatan Indonesia-Tiongkok, namun sebagian besar masyarakat Aceh lebih senang menyebutnya Kampung Jacky Chan. Mengapa? Karena konon, sekali lagi konon, dana itu disponsori dan dikumpulkan oleh Jacky Chan. Adapun perusahaan yang melaksanakan pembangunan itu adalah Synohydro Corporation China.
Total nilai bantuan Jerman untuk negara-negara (bukan hanya Indonesia) yang terkena dampak tsunami di wilayah Samudera India adalah ± USD 683.000.000.
Total nilai bantuan Asian Development Bank (ADB) untuk negara-negara (bukan hanya Indonesia) yang terkena dampak tsunami di wilayah Samudera India adalah ± USD 600.000.000.
Total nilai bantuan Jepang untuk negara-negara (bukan hanya Indonesia) yang terkena dampak tsunami di wilayah Samudera India adalah ± USD 500.000.000.
Total nilai bantuan Komisi Eropa untuk negara-negara (bukan hanya Indonesia) yang terkena dampak tsunami di wilayah Samudera India adalah ± USD 494.000.000.
Amerika Serikat pernah berjanji akan memberikan bantuan untuk negara-negara (bukan hanya Indonesia) yang terkena dampak tsunami di wilayah Samudera India sebesar ± USD 354.000.000, namun sampai sekarang belum ada data yang dipublikasi apakah janji itu ditepati atau mungkin mereka sudah kewalahan karena anggarannya tergerus biaya perang untuk menghancurkan Irak dan Libya
Total nilai bantuan Arab Saudi untuk Aceh, sekali lagi hanya untuk Aceh adalah ± USD 530.000.000. Nilai itu terdiri atas uang tunai sebesar ± USD 250.000.000 dari sumbangan rakyat Arab Saudi dan uang tunai sebesar ± USD 30.000.000 dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Sementara ± USD 250.000.000 sisanya berbentuk makanan, obat-obatan, selimut, dan alat-alat kedokteran. Perlu digarisbawahi, bahwa bantuan senilai ± USD 530.000.000 ini murni merupakan hibah (pemberian), bukan merupakan utang yang harus dikembalikan.
Masih ada beberapa negara-negara di Jazirah Arabia yang menyumbangkan bantuan bagi Aceh, namun tidak banyak yang terpublikasi media. Mengapa? Karena bangsa Arab tidak menguasai media di dunia ini. Terlalu banyak berita yang dimunculkan untuk menaikkan pamor pihak-pihak tertentu, terlalu banyak juag berita yang ditutupi untuk menutupi prestasi pihak-pihak tertentu. Itulah media saat ini.
Dari fakta-fakta di atas, apakah Jacky Chan benar-benar penyumbang terbesar bagi Aceh? Saya kira tidak. Anda dapat melihat perbedaan antara angka 7 dan angka 530 yang saya uraikan di atas.
Juga dari fakta-fakta di atas, apakah bangsa Arab hanya duduk diam bersantai-santai melihat Aceh hancur? Saya kira juga tidak.
Saya merasa perlu menambahkan. Dewasa ini, banyak manusia masih berpikir bahwa mayoritas negara-negara di Jazirah Arabia adalah negara Islam. Mungkin Anda juga berpikir demikian. Saya terangkan kepada Anda, tidak ada satu pun negara Islam di dunia saat ini. Negara Islam yang terakhir runtuh di dunia adalah Daulah Islamiyah Turki Utsmani yang kekuasaannya meliputi sebagian Eropa, sebagian Asia (bahkan Arab Saudi), dan sebagian Afrika. Runtuhnya Turki Utsmani lebih disebabkan oleh adanya pengkhianat-pengkhianat dari dalam tubuh Pemerintah Turki Utsmani serta faktor luar, yaitu Kerajaan Britania Raya (Inggris), yang tidak senang dengan kemajuan Turki Utsmani. Sejak keruntuhan Turki Utsmani, wilayah-wilayah kerajaan Turki Utsmani saling berpecah belah menjadi negara-negara kecil.
Benar di dunia ini sekarang banyak Negara Muslim, tapi tidak ada lagi Negara Islam.
Arab Saudi yang dikenal menggunakan Hukum Islam sebagai landasan negaranya pun tidak sepenuhnya menggunakan Hukum Islam. Anda bisa search di google bagaimana bobroknya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang sudah menyimpang terlalu jauh dari Hukum Islam. Hukum Islam di sana hanya terbatas pada kasus-kasus pidana tertentu dan juga simbol-simbol negara belaka. Mengapa umat Islam masih menghormati Arab Saudi? Karena sekalipun demikian menyimpangnya Pemerintah Arab Saudi dari Hukum Islam, kerajaan masih memelihara dua kota suci Umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Di samping itu, rakyat Saudi pun masih banyak yang menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam.
I agree so I’m broadcasting this. How about you?
Saya akan menjawab ini sebagai kesimpulan akhir.
Muslim itu indah
Kristen itu damai
Buddha itu kasih
Hindu itu cinta
Kita adalah bangsa besar yang dipandang dunia karena perbedaan kita
Kita punya cinta kasih di dalam indahnya perdamaian
KITALAH INDONESIA!!!!
Kita bukan bangsa MUNAFIK!!!
Majulah bangsaku tercinta
Apakah ini sebuah puisi? Jika iya, saya tidak punya kapasitas mengomentari apapun terhadap kalimat-kalimat ini. Jika bukan, saya pun tidak memahami maksud Anda menulis kalimat-kalimat ini. Anda boleh menjelaskannya kalau Anda mau menjelaskan. Kalau tidak, saya pun tidak keberatan dan tidak penasaran apa maksudnya.
Semua agama itu sama
Mengajarkan kebaikan
Saya sudah menjelaskan secara sederhana tentang konsep Pluralisme. Ya, semua agama sama di mata Anda, tetapi tidak di mata sebagian orang. Kita boleh memiliki pemikiran berbeda, tapi tidak bisa memaksakan orang lain menerima pemikiran kita.
Tentang ajaran kebaikan, yang saya mengerti adalah agama Islam dan ajaran agama lain memiliki aturan bergaul antar umat manusia dalam kitabnya masing-masing. Ajaran Islam mengakui adanya agama lain selain Islam, tapi tidak membenarkannya. Oleh karena itu, ajaran Islam mengajarkan bagaimana bertoleransi dan tidak mengusik agama lain, bukan bagaimana mempersamakannya.
Bangsa Indonesia janganlah mengikuti pemikiran sesat dari orang yang BEJAT seperti Rhoma Irama
Saya tidak bermaksud membela Anda ataupun Rhoma Irama dari apa yang Anda katakan. Tapi saya melihat Anda terlalu terburu-buru mengatakan pemikiran seseorang adalah sesat dan orang itu BEJAT. Tolong jelaskan pemikiran Rhoma Irama yang mana yang Anda anggap sesat sehingga Anda menyimpulkan dia BEJAT. Saya harap Anda bisa menjelaskan pemikiran sesat tersebut. Terangkanlah terlebih dahulu sebelum tuduhan itu menjadi boomerang buat diri Anda sendiri.
Walaupun berbeda agama, suku, dan ras, asalkan bisa membangun Indonesia ke arah yang lebih baik, mari kita DUKUNG
Mendukung siapa? Ahok maksud Anda?
Ya silakan saja Anda mengajak manusia mendukung Ahok, toh saya bukan warga Jakarta dan tidak terlalu peduli dengan pemilu di sana. Siapapun pilihannya, saya harap warga Jakarta memilih dengan keputusannya sendiri, bukan paksaan Anda dan bukan juga paksaan Rhoma Irama. Harap digarisbawahi, paksaan tidak sama dengan ajakan.
Salam PLURALISME dari benih pemikiran Bapak Pluralisme GUS DUR
Saya penganut ajaran TOLERANSI, bukan PLURALISME.
Di mata saya, GUS DUR hanya seorang mantan presiden RI, tidak lebih.
KESIMPULAN
Saya akan menjawab pertanyaan Anda, “I agree so I’m broadcasting this. How about you?”
Jawaban saya, “Sedikit saya setuju. Selebihnya saya sama sekali tidak setuju. Sebagian kecil saya abstain.”
Referensi:
- Al Quran dan terjemahan
- Youtube
- Akhir Zaman
- Wikipedia
- Wikipedia
- Aceh Blogging
- Dokter Pengobatan Nabawi