Mohon tunggu...
Mustafid Sawunggalih
Mustafid Sawunggalih Mohon Tunggu... Penulis - No Profil

Banjarsari, Ciamis ~ Ciputat Timur, Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jodoh Pemberian

13 Agustus 2015   01:51 Diperbarui: 13 Agustus 2015   01:51 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Assalamualaikum Sally Eps. Jodoh Pasti Bertamu (Trailer Youtube)"][/caption] Jodoh itu sudah ada yang memberikan, bahkan sudah ditetapkan sebelum kita dilahirkan. Lalu kenapa ada jodoh pemberian? Jodoh pemberian yang saya maksud adalah jodoh yang diberikan dari orang tua. Dikenalkan orang tua kepada kita. Maksudnya dijodohkan.

Menilik kisah seorang teman, sebenarnya dia sudah menemukan calon yang diidam-idamkan. Entah kenapa, tetiba saja orang tuanya menjodohkan. Tentu saja, teman saya itu awalnya menolak dengan berbagai alasan. Sempat dia menceritakan, berat awalnya untuk menerima kenyataan. Tapi, dengan segala pertimbangan dan niatannya sebagai bentuk berbakti kepada orang tua, akhirnya dia mau menerimanya. Baginya, mungkin itulah jodoh pemberian.

Lain lagi dengan kisah teman saya yang lain, dia dijodohkan juga. Mau tidak mau, dia harus menerima. Alasannya sama, sebagai bentuk bakti kepada orang tua dia pun menerima. Dijalanilah perjodohan itu, selang beberapa waktu ternyata calon yang dijodohkannya tidak merasa cocok, dan akhirnya perjodohan itu batal.

Ya, saya hanya bisa menggaris bawahi, tetap ada yang namanya jodoh pemberian. Ada yang jodoh, ada yang tidak. Semuanya sama, karena itu pilihan dalam kehidupan. Orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, tidak ada yang salah dengan orang tua. Kita mau menerima atau tidak, tentu orang tua mempertimbangkannya. Lagi-lagi, jodoh sudah ada yang menentukan sebelum kita dilahirkan. Jodoh pemberian atau bukan, tetap saja namanya jodoh. Semua pasti akan dipertemukan dengan jodohnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun