Mohon tunggu...
Mustafah
Mustafah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiwa

mahasiswa di perguruan tinggi unimuda sorong dan mengambil juruan pendidikan matematika

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyemangatku

2 Maret 2023   09:52 Diperbarui: 2 Maret 2023   10:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suhu Malam sudah terlalu dingin untuk dirasakan, angin malam  mulai membisikan padaku. Mungkin tidur  adalah satu-satunya jalan namun aku tak punya sandaran, disela-sela lamunanku aku teringat dengan kejadian pertama kali kita bertemu. Wanita yang membuatku merasakan apa yang itu  cinta

Nama wanita tersebut adalah Jumadiah Salsatriana biasa aku memanggilnya dengan cung. Sosok wanita yang telah mengisi penuh hatiku ini, dan pada hari ini  dan di tempat ini menjadi saksi bisu sebuah kisah seorang laki -laki yang mendapatkan tempat sandaran yang bisa membuatnya nyaman dan bahagia bila berada di sisinya.

Mentari pagi terbit dari ufuk timur dan menembus jendela kamar tidurku. Tidak seperti biasanya hanya ada  pemberitahuan di handphonku dan itu dari grup sekolah. Tapi pagi ini berbeda notifikasih hpku dari dirinya, dia meneleponku pagi-pagi sekali hanya untuk membangunkanku agar tidak terlambat ke sekolah. "Assalamualaikum, sudah bangun ayoo bangun persiapan ke sekolah jangan lupa sarapan dan jangan sampai telat ke sekolah ya". Oommmooo dalam hati kecilku ya Allah bahagianya aku hari ini, seketika ngantukku hilang, badan yang awalnya lemas kini menjadi segar bugar, perut yang awalnya kosong kini terisi penuh dengan rasa bahagia.

Setelah persiapan selesai, aku langsung bergegas menuju ke sekolah Jarak dari kosku ke sekolah di tempuh dalam waktu 20 menit dengan kecepatan normal, dalam perjalanan pikiranku selalu dipenuhi dengan dirinya setibanya di sekolah aku pun bergegas masuk ke ruang guru dan meletakan tasku ku,menyalakan hp dan kulihat  notifikasi dari dirinya " sudah sampai?" Seketika hati ini bagai terkena sambaran petir, kaget bercampur senang. Pada hari itu semangat kerjaku menjadi super duper meningkat berkat dirinya.

Terimakasih cung.

Dear dirinya

Aku sayang kamu, bahkan sangat menyayangimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun