[caption caption="Nakulo Angga (Foto : Mustafrizal)"][/caption]Kamis 21 April 2016 di seluruh Indonesia pada hari itu terutama kaum ibu hingar bingar dengan banyaknya kegiatan karena hari itu bertepatan dengan hari kelahiran salah satu pejuang wanita Indonesia RA. Kartini. Disela-sela peringatan Hari Kartini tersebut kami akan bercerita tentang sosok seorang pemuda yang berprofesi sebagai seorang fotografer di Jalan Palmerah Jakarta tepatnya di Kompas TV.
Setelah menelusuri gang-gang kecil akhirnya kami sampai di tempat kosnya Angga, panggilan akrabnya dan lebih lengkapnya lagi dia bernama Nakulo Angga 29 tahun yang mengaku masih jomblo, sosok yang memiliki perawakan agak kurus dengan ciri khusus memilik rambut panjang seperti orang seniman kebanyakan, dimana kami sebelumnya sudah membuat janji dengan Angga untuk ketemuan.
Dikamar kost yang hanya berukuran 2 x 3 meter tersebut dan tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya di Kompas TV walaupun setiap hari ditempuh melewati lorong-lorong kecil, pemuda dengan tampilan yang mudah senyum ini bercerita kepada kami dan dengan tekun dan serius kami menyimak celotehan dari Angga yang sekali-kali diikuti ketawa kecil.
[caption caption="Nakulo Angga (Foto : Mustafrizal)"]
Angga pernah mencoba untuk membuka usaha sendiri di Jogjakarta seperti dia pernah membuka peternakan lele dan dia juga sudah mencoba membuka counter HP, namun usahanya itu tidak bertahan lama karena disamping tidak mempunyai pengalaman dan dia juga tidak di dukung oleh modal yang mencukupi. Setelah usaha demi usaha yang dirintisnya belum membuahkan hasil yang diinginkan, maka dengan kebulatan tekad Angga mencoba untuk mengadu nasib dan mengarungi hidup di Jakarta pada tahun 2012 walaupun masih belum mempunyai tujuan yang jelas.
Dalam ceritanya dia berujar “Saya tak pernah kepikiran untuk hidup di Jakarta” tapi barangkali itulah garis tangan yang harus saya lalui. Setelah beberapa lama berpetualang di Jakarta dan ketika itu pula Angga mendapatkan informasi ada lowongan di Kompas TV dan bersamaan dengan itu juga ada kesempatan untuk bergabung dengan TV Swasta lainnya, Angga memutuskan untuk mencoba memasukkan lamaran di kedua TV tersebut, diluar perkiraan Angga ternyata dia diterima di kedua TV tersebut. Setelah mempertimbangkan dengan matang akhirnya dia menjatuhkan pilihan kepada Kompas TV untuk tempat dia mengabdikan dirinya dan menurut kami sebagai seorang sarjana lulusan komunikasi ini adalah pilihan yang tepat bagi Angga.
[caption caption="(Foto : Mustafrizal)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H