Mohon tunggu...
Musrifatul Khotimah
Musrifatul Khotimah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

@Musrifatul khotimah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tegal Desa: Tradisi Bersih Desa Watuagung Prigen Pasuruan di Era New Normal

28 Agustus 2022   21:54 Diperbarui: 28 Agustus 2022   22:01 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tegal Desa kini telah di selenggarakan kembali, dimana satu tahun yang lalu sempat ditiadakan karena Waba Covid 19. Pada hari ini Minggu 28 Agustus 2022 Tegal Desa atau Bersih Desa di selenggarakan di dusun Watuagung desa Watuagung wilayah Prigen Kabupaten Pasuruan. 

Tegal Desa merupakan sebuah tradisi setiap Tahun tepatnya di bulan Sura sebagai mengucapkan rasa syukur atas kelimpahan rezeki yang selama ini di dapat, selain mengungkapkan rasa syukur warga desa Watuagung juga melakukan selamatan atau syukuran dengan mempersembahkan hasil Bumi. 

Tidak hanya itu warga desa Watuagung juga membuat sesajen dimana untuk memenuhi ritual adat setempat untuk suatu kewajiban, selain itu menjaga agar tidak punah dan demi kenyamanan desa, dari zaman ke zaman tradisi ini tidak pernah lupa untuk diselenggarakan, hanya saja satu tahun kemarin ditiadakan karena waba covid 19. Selama covid 19 berlangsung warga Desa Watuagung hanya melakukan syukuran kecil-kecilan.

Pada era New Normal ini warga desa Watuagung menyelenggarakannya dengan mempersembahkan Ancak. Ancak adalah tempat khusus meletakkan hasil yang akan di persembahkan. 

Ancak sebuah istilah yang di buat oleh warga desa Watuagung guna meletekkan hasil bumi seperti Sayur-sayuran, Polo Pendem (ubi, singkong, kacang tanah, talas, uwi, ganyong, dll), Masakan-masakan yang di sertai dengan lauk pauk hasil panen sendiri, tidak lupa dengan tumpengnya. Kegiatan tersebut berlangsung dengan di iringi tarian-tarian, Reog Ponorgo, Kuda Lumping, dll. 

Tidak hanya itu kegiatan tersebut juga di hadiri oleh warga-warga yang ada di desa lainnya sehingga dapat memeriahkan acaranya. Setelah itu Ancak yang telah di kumpulkan jadi satu di lapangan semua warga berdoa bersama, setelah berdka Ancak tersebut di rebutkan oleh warga yang ada di sekitar Ancak. Sesudah perebutan Ancak maka dilanjut dengan acara Kuda Lumping dan Campur Sari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun