Mohon tunggu...
Musriadi Musanif
Musriadi Musanif Mohon Tunggu... Lainnya - Wartawan

Wartawan Harian Umum Singgalang, kini menjabat sebagai Koordinator Daerah Kabupaten Tanah Datar. Staf pengajar jurnalistik pada berbagai perguruan tinggi di Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, serta instruktur pelatihan-pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan mahasiswa. Dapat dihubungi via email musriadi@gmail.com atau whatsapp +62 81363 119 119.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelang Satu Abad Diniyyah Puteri Padang Panjang

14 November 2022   12:57 Diperbarui: 14 November 2022   14:18 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufiq Ismail membacakan puisi di Milad ke-99 Diniyyah Puteri Padang Panjang./musriadi musanif

Kiprah internasional Perguruan Diniyyah Puteri, sebagaimana yang diharapkan Walikota Fadly, di bawah kepemimpinan Fauziah terus ditingkatkan. Kini, puluhan kerjasama dengan berbagai universitas di dunia telah dilakukan, sejak dari Australia hingga Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Finlandia, Mesir, Maroko, Amerika Serikat, dan belasan negara lainnya di lima benua.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El-Muhammady mengagakan, Diniyyah Puteri tetap berkomitmen untuk menciptakan tenaga pendidik, teknokrat, politisi, pengusaha, dan ilmuwan perempuan tanpa melakukan dikotomi terhadap ilmu pengetahuan.

Untuk mewujudkan impian besar itu, ujarnya, Diniyyah Puteri telah melakukan berbagai inovasi dan kerja keras, di antaranya dengan menerapkan QUBA Curriculum di semua lembaga pendidikan yang diasuh, sejak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.

QUBA Curriculum adalah kurikulum berbasis Quran, Sunnah, Qalbu, Brain, dan Attitude. Fasilitas pendukungnya adalah divisi-divisi otonom,  studi komparatif yang sudah mencapai 28 negara, 48 jenis program ekskul, dan sarana pendidikan yang cukup.

Menurutnya, Rahmah yang mendirikan Diniyyah Puteri ketika masih berusia 23 tahun, memiliki komitmen kuat dan berkontribusi besar untuk kejayaan bangsa ini, sejak dari masa penjajahan sampai kepada perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

''Kiprahnya nyata dalam perjuangan kemerdekaan, mengajarkan toleransi, mendukung Sumpah Pemuda 1928, mendirikan dan memimpin Batalyon Merapi, orang yang pertama mengibarkan bendera Merah Putih di Kota Padang Panjang, doktor pertama dari Universitas Al-Azhar Kairo, inisiator wanita kuliah di Al-Azhar, dan sebagainya,'' katanya.(MUSRIADI MUSANIF)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun