Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Neng Eva

23 April 2024   12:34 Diperbarui: 23 April 2024   12:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebagai jaringan Bengkel, maka harus "ready" 24 jam dihubungi oleh petugas tol. Dan harus diselesaikan hanya satu hari. Kerenlah pelayanan tol. Setelah hitungan-hitungan, tali kopling sekitar 1,7 juta dan upahnya 1,5 juta, sayapun mulai mengikuti proses yang paling mendebarkan. 

Ternyata tali kopling Neng Eva harus membongkar "setengah mesin". Hampir 6 jam membukanya. Dan hanya 2 jam untuk memasangnya kembali. Sayapun "rela" dengan waktu untuk membongkarnya dengan upah sebesar itu. 

Kedua. Ketika akhir tahun 2022. Ketika liburan ke Pulau Pahawang (Lampung). Baru saja hendak masuk ke Bayung Lincir (60 km dari Jambi), masuk lubang kemudian menghentak mesin. Oli kemudian bocor. Disebabkan akhir tahun, banyak tukang bengkel liburan natal, Sempat semalaman karena harus mematri lubang yang bocor, namun kemudian dapat diperbaiki. Selain itu, relatif sama sekali tidak dirasakan kerusakan berarti. 

Sehingga Neng Eva memang layak untuk Keluarga besar, untuk mobilitas keluar kota ataupun kendaraan sehari-hari. Sayapun kemudian teringat pepatah orang tua. "Kalah membeli. Menang Memakai". 

Sejak membeli tahun 2012 hingga kini kendaraan Masih digunakan dengan baik, rasanya pepatah itu Masih relevan digunakan. Dan hingga kini sama sekali tidak ada pemikiran untuk menggantinya. 

Eh, yang Masih menjadi perdebatan dikeluarga, apakah saya dikatakan kolot apabila saya menggunakan slogan "Orisinil of Art". Saya sama sekali tidak pernah mengganti apapun. Peleknya Masih standar dari bawaan. Bahkan interior termasuk Tapenya masih bawaan pabrik. Belum ada sama sekali untuk mengganti ataupun "up grade". 

Apakah ada yang setuju dengan slogan saya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun