Menghadapi "perpecahan" PKB, Muhaimin Iskandar mampu menyelesaikan dan mampu membangkitkan optimism kaum nahdiyin untuk berkiprah politik praktis. Berbagai gagasannya mampu ditangkap kaum milenial yang sempat apatis berpolitik praktis. Tidak salah kemudian PKB dikenal sebagai Partai Hijau yang menguasai isu-isu kontemporer dan menjadi sandaran anak-anak muda.
Menyimak ketokohan TGB tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kebesaran dari Nahdatul Wathon sebagai "darah biru". Selain dibesarkan dari tradisi santri yang kuat di NTB, TGB mempunyai gelar bergengsi sebagai Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude dari kampus bergengsi. Universitas Al Azhar Kairo. Universitas yang sudah berdiri sejak abad IX. Salah satu universitas tertua didunia.
Universitas yang juga melahirkan Quraish Shihab. Penulis kitab "Tafsir Al Misbah". 15 jilid dengan rata-rata setiap jilid mencapai 600 hal. Sebuah kitab yang patut disejajarkan dengan Kitab Hamka "Tafsir Al Azhar".
Namun dalam pembicaraan ditengah masyarakat, justru TGB "lebih jenius" dan menjadi tempat diskusi hangat Quraish Shihab. Dengan melihat cara penyampaian Quraish Shihab diberbagai ceramah, maka saya sulit membayangkan "kejeniusan" dari TGB sebagai tempat diskusi hangat dari Quraish Shihab.
Ketiganya lahir tradisi pesantren yang dapat mewakili wajah Islam. Memadukan ilmu dasar keagamaan (seperti kitab kuning) namun mempunyai wawasan yang luas.
Sementara di kantong Prabowo, nama Anies Baswedan bersama dengan AHY, Chairul Tanjung dan 9 orang kader yang disodorkan oleh PKS.
Anies Baswedan dikenal tokoh muda sebagai Rektor Universitas Paramadina. Sebuah universitas bergengsi yang didirikan oleh Nurcholish Majid.
Sebagai cucu dari pejuang, Abdurrahman Baswedan, bintangnya meroket dengan berbagai terobosan. Program "Indonesia mengajar" mampu menginspirasi kaum kelas menengah agar bersedia mengajar di daerah-darah terpencil. Sebuah terobosan jenius dari kesenjangan pendidikan.
Sebagai "juru kampanye" Jokowi, ajakannya "memilih orang baik" mampu menghipnotis dan menggerakkan pemilih muda. Jago berdebat dan mampu membalikkan serangan lawan. Berbagai kampanye yang disodorkannya merupakan tema kampanye pilpres 2014.
Diluar nama-nama diatas seperti Yusril Ihza Mahendra, Zulkifli Hasan, Moeldoko, Gatot, Sri Mulyani, Susi Puji Astuti, Chairul Tanjung belum mampu menaikkan rating sebagaimana sering dipaparkan oleh lembaga-lembaga survey.
Sedangkan AHY merupakan "kuda hitam" yang menjadi "game changer' oleh SBY. Sang arsitek ulung yang menguasai jagat politik pilpres 2004 dan 2009. Sebuah penantian yang menarik untuk diikuti.