Namun. Fadli Zon menggunakan kop dan lambang garuda “untuk kepentingan” pribadi atau keluarga.
Maka. Logika Fadli Zon “pimpinan DPR’sebagai premis mayordan KJRI sebagai premis minordapat “dikecualikan” terhadap bukan urusan resmi Negara. Atau dengan kata lain, Logika Fadli Zon sebagai pimpinan DPR sebagai premis mayordan KJRI sebagai “premis minor” maka terhadap urusan Fadli Zon sebagai urusan Pribadi atau urusan keluarga” maka Logika Fadli Zon menjadi tidak tepat. Sehingga penolakan KJRI terhadap permintaan FZ kemudian ditangkap sebagai logika yang benarmenurut public.
Logika yang logis (silogisme) merupakan dasar filsafat. Hampir praktis, setiap hari kita menyaksikan berbagai argumentasi, pernyataan dari petinggi negeri yang mengeluarkan argumentasi namun ternyata “kurang berkenan” di tengah masyarakat. Masyarakat menolak namun kaum kelas menengah gagal “memotret” penolakanny.
Dengan silogisme, maka premis mayor atau premis minor disusun sehingga, logika yang hendak ditampilkan bisa dipertanggungjawabkan secara umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H