Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Logika Fadli Zon

29 Juni 2016   11:23 Diperbarui: 29 Juni 2016   11:41 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba jagat hiburan tanah air “dihebohkan” pemberitaan infotainment  “bocornya” surat dari Pimpinan DPR, Fadli Zon (FZ) kepada KJRI. Isinya simple. Meminta kepada KJRI untuk menjemput putrinya yang “sedang bertandang” ke New York dan kemudian menemani selama berada di Amerika Serikat.

Secara sekilas, berita ini tidak aneh. Pimpinan DPR, lembaga dihormati, meminta kepada KJRI untuk menjemput anaknya merupakan berita biasa di tengah masyarakat yang masih menghormati pimpinan (Patron-klien). Wajar. Khan minta dijemput sebagai tanda bakti dan darma “kepatuhan” kepada pimpinan. KJRI tentu saja tidak bisa “mengelak” dan tidak enakuntuk menolak permintaan FZ.

Berita kemudian “meledak” dan FZ dianggap tidak tepat menggunakan “lambang garuda” memuluskan agenda “pribadi dan agenda keluarga”.

Namun entah “memang” terlalu pintar atau memang “kurang gaul”, FZ justru membuat surat bantahan yang justru merupakan konfirmasi “berita di jagat hiburan’.

Sebelum melihat berita ini secara utuh, ada baiknya kita menggunakan “logika Fadli Zon” sehingga kita bisa memahami mengapa FZ bisa menggunakan “kewenangannya” untuk mengeluarkan kop surat berlambang garuda.

Pertama. Fadli Zon adalah Pimpinan DPR. Sebagai pimpinan DPR, maka kekuasaan dan wilayah Indonesia juga berlaku di setiap wilayah yang mengutus sikap resmi. KJRI merupakan wilayah resmi Indonesia dan “perwakilan” Negara di Amerika Serikat. Ini yang disebut “premis mayor

KJRI merupakan wilayah Indonesia. Ini disebut “premis minor”.

Maka KJRI harus mematuhi perintah Fadli Zon. KJRI yang mematuhi perintah Fadli Zon merupakan “kesimpulan”.

Itu logika Fadli Zon.

Nah. Lalu mengapa public menolak logika Fadli Zon.

Nah. Logika Fadli Zon apabila digunakan untuk kepentingan Negara seperti utusan resmi Negara, menggunakan uang Negara maka logika Fadli Zon tidak bermasalah. Logika Fadli Zon tepat dan KJRI harus melaksanakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun