Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oposisi Kritis dan Oposisi Loyal

23 Desember 2015   20:34 Diperbarui: 23 Desember 2015   21:12 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Justru menggunakan idiom “loyal atau kritis” akan mengaburkan posisi dan sikap politik. Peristiwa dan tafsiran politik kemudian menjadi ambigu. Rakyat akan sulit menangkap pesan dari sikap politik. Pesan politik menjadi kehilangan makna. Esensi pelajaran politik kemudian menjadi bias. Rakyat tidak mendapatkan pemahaman demokrasi dari sudut pandang yang berbeda (second opinion) dari partai oposisi. Dan itu adalah kerugian demokrasi yang harus diderita oleh partai untuk meraih dukungan untuk pemilu selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun