Hari ini 01 Muharram 1438 H adalah Tahun Baru Islam. Umat Islam memeringati dengan membaca doa menjelang shalat Magrib sebagai tanda berakhirnya tahun 1437 H, dan sesudah shalat Magrib juga membaca doa sebagai awal tahun baru 1438 Hijriyah.
Di Masjid Nurul Huda Kompleks Kementerian Luar Negeri Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Tahun Baru Islam diperingati malam ini dengan membaca doa akhir tahun dan awal tahun, sambutan ketua umum Masjdi dan ceramah agama.
Dalam sambutan yang saya sampaikan sebagai ketua umum Masjid Nurul Huda, saya mengemukakan pentingnya umat Islam berhijrah agar bisa membawa seluruh bangsa Indonesia meraih kemajuan dan kejayaan.
Hijrah secara harfiah berarti “berpindah” dari Mekah ke Yasrib (Madinah), telah menjadi tonggak lahir dan bangkitnya Islam.
Hijrah ke Yasrib (Madinah) yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sangat penting dalam sejarah Islam karena menjadi “starting point” bagi kebangkitan dan kejayaan Islam. Boleh dikatakan tidak ada kebangkitan dan kemajuan Islam tanpa hijrah.
Harus Berubah
Umat Islam yang merupakan mayoritas dari penduduk Indonesia, sangat penting melakukan hijrah. Akan tetapi, tidak lagi hijrah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yaitu berpindah dari kota Mekah ke Yasrib (Madinah), tetapi berpindah dari suatu keadaan yang tidak menguntungkan kepada yang lebih baik dan lebih membawa kemajuan dan kejayaan.
Penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim, masih terpuruk dari segala aspek terutama dalam bidang ekonomi. Umat Islam tidak akan bangkit dan maju, jika tidak melakukan hijrah.
Setidaknya umat Islam Indonesia harus melakukan lima hal. Pertama, berhijrah dari kurang iman dan taqwa kepada peningkatan kekuatan iman dan taqwa kepada Allah. Penumbuhan dan penghayatan kepada keimanan dan ketaqwaan amat penting dilakukan umat Islam, agar siap lahir batin untuk berjuang untuk memperbaiki dan meningkatkan posisi di segala bidang.
Kedua, berhijrah dari kebodohan dan keterbelakangan menuju pengutamaan pendidikan. Umat Islam tidak akan pernah bangkit dan maju jika tidak berhijrah kepada pengutamaan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Ketiga, berhijrah dari kemiskinan kepada kecukupan harta benda sebagai modal untuk hidup layak serta untuk berjuang dalam memajukan bangsa dan negara. Umat Islam akan terus terpuruk jika tidak mengambil peran yang besar dalam pembangunan ekonomi.
Keempat, berhijrah dari perpecahan menuju persatuan. Pertolongan Allah akan dating jika ada persatuan. Umat Islam harus sadar bahwa perpecahan akan melemahkan mereka untuk meraih kemajuan dalam segala bidang.
Kelima, berhijrah dari malas menuju rajin dan menjadi pekerja keras. Kemajuan diawali dengan niat, semangat dan kerja keras. Tidak ada kemajuan dan kejayaan tanpa disertai dengan kerja keras.
Oleh karena itu, momentum Tahun Baru Islam 01 Muharram 1438 H harus dijadikan sebagai “starting point” untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) sembari melakukan introspeksi, sehingga umat Islam mengetahui kelemahan dan kekurangan untuk diperbaiki dan ditingkatkan pada tahun 1438 H.
Dengan demikian, ada peningkatan dan kemajuan umat Islam pada tahun-tahun mendatang.
Selamat Tahun Baru Islam 01 Muharram 1438 Hijriyah. Semoga Allah selalu memberi keselamatan, kebahagian dan kemajuan seluruh bangsa Indonesia.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H