Sebagaimana diberitakan media, Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto ketika membuka Rakornis Golkar (02/9/2016) mengemukakan bahwa "Konsolidasi adalah bagian dari strategi pemenangan pemilu, tidak ada kemenangan tanpa konsolidasi jadi konsolidasi tidak hanya di pusat tapi mulai dari tingkat 1 dan tingakt 2, di kecamatan, kelurahan dan desa," kata Setnov di Menara Peninsula Hotel, Jl S Parman, Jakarta Barat. (Detikcom, Jumat 02 Sep 2016, 22:49 WIB).
Dalam konsolidasi Partai Golkar diharapkan partai tertua dan paling berpengalaman dalam berpolitik, supaya kembali mewujudkan jargon politiknya secara konsisten “Suara Golkar Suara Rakyat” atau “Suara Rakyat Suara Golkar”.
Sebagai sosiolog yang pernah lama di partai Golkar, saya amat prihatin melihat kiprah Partai Golkar yang semakin tidak sensitif terhadap amanat penderitaan rakyat dan tidak memihak kepada rakyat jelata.
Saya ingin mengingatkan supaya Partai Golkar dalam melaksanakan konsolidasi memperhatikan pentingnya pemihakan kepada rakyat jelata (wong cilik) karena kemenangan dalam pemilihan umum hanya bisa diraih jika rakyat jelata (wong cilik) sebagai bagian terbesar dari penduduk Indonesia memberi dukungan dan memilih Partai Golkar.
Untuk mendapatkan dukungan suara dari rakyat jelata, tidak mungkin tanpa memberi pemihakan, perlindungan dan pemberdayaan kepada mereka, jauh sebelum pelaksanaan pemilihan umum. Rakyat jelata sudah cerdas, tidak akan memilih kalau tidak memberi manfaat bagi masa depan mereka.
Maka melalui dukungan Partai Golkar kepada Presiden Jokowi, diharapkan mendapat multiplier effect dalam konsolidasi partai dan didayagunakan untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan demokrasi pendidikan yang menjadi tujuan kita berbangsa dan bernegara, sehingga rakyat merasakan manfaat nyata dari Partai Golkar.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H