Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, meski kesenjangan di Indonesia bukan yang terburuk, namun trennya memburuk. Karena itu, kondisi tersebut harus diantisipasi. Menurut Sri Mulyani, jika kesenjangan semakin tinggi, hal itu akan kontra produktif terhadap masa depan negara, lantaran memunculkan kompleksitas sosial dan politik. (Kompas, Jum’at, 19/8/2016).Â
Kesenjangan akar kata dari senjang yang sinonim katanya kepincangan, ketimpangan, jurang, kontradiktif, divergen.
Kesenjangan selalu berkonotasi dalam bidang ekonomi. Ia telah menjadi pengetahuan umum masyarakat bahwa kesenjangan di Indonesia sangat tinggi, antara yang kaya dan miskin. Ada yang sangat kaya dan bahkan super kaya, sebaliknya sangat banyak yang miskin.
Kesenjangan tidak hanya antara yang kaya dan miskin, tetapi juga kesenjangan antara kota dan desa, antara kawasan barat dan timur, antara jawa dan luar Jawa. Â Â
Kemiskinan menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kriteria Kemiskinan ala BPS
Jumlah penduduk miskin sangat ditentukan kriteria yang dipergunakan. BPS mendefinisikan kemiskinan dengan membuat kriteria besarannya pengeluaran per orang per hari sebagai bahan acuan. Dalam konteks itu, pengangguran dan rendahnya penghasilan menjadi pertimbangan untuk penentuan kriteris tersebut. Kriteria statistik BPS tersebut adalah:Â
1. Tidak miskin, adalah mereka yang pengeluaran per orang per bulan lebih dari Rp 350.610.Â
2. Hampir tidak miskin dengan pengeluaran per bulan per kepala antara Rp 280.488.s/d.–Rp 350.610.- atau sekitar antara Rp 9.350 s/d. Rp11.687.- per orang per hari. Jumlanya mencapai 27,12 juta jiwa.Â
3. Hampir miskin dengan pengeluaran per bulan per kepala antara Rp 233.740.- s/d Rp 280.488.- atau sekitar antara Rp 7.780.- s/d Rp 9.350.- per orang per hari. Jumlahnya mencapai 30,02 juta.Â