Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Detik-detik Kemerdekan RI: Bersyukur dan Kerja Nyata

17 Agustus 2016   11:36 Diperbarui: 17 Agustus 2016   12:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini, 17 Agustus 2016, saya bersyukur bisa mengikuti peringatan detik-detik kemerdekaan RI ke 71 tahun yang diperingati secara hikmad dan sederhana di pelataran kantor Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah lll, di Cawang, DKI Jakarta.

Peserta upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI, semuanya memakai baju batik seragan Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia), kecuali mereka yang akan diberi Satya Lencana 10 tahun dan 30 tahun masa pengabdian sebagai Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara memakai pakaian jas, petugas upacara yang menaikkan sangsakala Merah Putih, para penyanyi, pemenang beberapa jenis perlombaan yang diikuti para mahasiswa memakai jas almamater perguruan tinggi masing-masing.    

detik-peringatan-hut-ri-2-20160817-082041-57b3ef664ff9fdc52dc7b7ec.jpg
detik-peringatan-hut-ri-2-20160817-082041-57b3ef664ff9fdc52dc7b7ec.jpg
Dalam upaya tersebut,  hanya saya sendiri yang memakai baju batik yang beda warna dengan baju batik korpri, karena saya bukan Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara.   Saya hadir dalam upacara peringatan detik-detik kemerdekaan RI di Kopertis Wilayah lll, mewakili Universitas Ibnu Chaldun yang diundang secara resmi.    

Bersyukur 

Saya mengikuti semua prosesi peringatan HUT Kemerdekaan RI dengan rasa syukur kepada Allah.  Setidaknya ada lima alasan saya patut bersyukur.  Pertama, saya ikut merayakan HUT kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 71 tahun.  Untuk ukuran manusia, usia 71 tahun sudah tergolong tua, tetapi untuk sebuah negara, usia semacam itu  masih bisa dikategorikan muda,  sehingga harus bekerja keras untuk meraih kemajuan dan kejayaan. 

detik-peringatan-g-hut-ri-3-20160817-082320-57b3ef8a87afbda711fb3a05.jpg
detik-peringatan-g-hut-ri-3-20160817-082320-57b3ef8a87afbda711fb3a05.jpg
Kedua, sebagai anak bangsa, saya bisa memeringati HUT Kemerdekaan RI dalam keadaan aman, nyaman dan damai.  Saya tidak bisa bayangkan, kalau peringatan kemerdekaan dirayakan di negara yang sedang konflik seperti di Irak, Suriah, Libya, Yaman, Afganistan dan sebagainya.

Ketiga, tambah bersyukur karena hadir di acara peringatan HUT Kemerdekaan RI dengan menaiki kendaraan yang ber Ac. Selain itu,  upacara peringatan dilaksanakan di tempat yang tidak diterpa panas matahari, disediakan minuman teh, kopi, air mineral dan bahkan snack.

Keempat, peringatan HUT Kemerdekaan RI diiringi pula dengan lagu-lagu patriotik yang menggunggah dan membakar semangat nasionalisme, yang amat bermanfaat untuk mendorong kerja nyata untuk bangkit meraih kemajuan.  

kelima, yang menghadiri detik-detik kemerdekaan RI di Kopertis lll adalah para dosen Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara yang bertugas mengajar di berbagai perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah lll DKI Jakarta, sehingga terjalin komunikasi, dialog, tukar pandangan dan bahkan tukar menukar  nomor Hand Phone (HP), yang tentu amat bermanfaat untuk menambah jaringan dan  kerjasama untuk bersinergi membangun dan memajukan perguruan tinggi masing-masing. 

Kerja Nyata

Dr Illah Salihah, Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah lll DKI Jakarta, yang bertindak sebagai pembina upacara, membacakan pidato Menteri Ristek Dikti RI M. Nasir yang bertajuk "Indonesia Kerja Nyata" mengemukakan pentingnya pengembangan inovasi dalam riset dan penelitian untuk mewujudkan kebangkitan dan kemajuan Indonesia. 

detik-peringatan-hut-ri-20160817-082345-57b3efa6f37e61c30dbfb194.jpg
detik-peringatan-hut-ri-20160817-082345-57b3efa6f37e61c30dbfb194.jpg
Dalam hubungan itu, peranan perguruan tinggi sangat penting dan menentukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hubungan itu, kerjasama antar perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, kemitraan dan kerjasama antar perguruan tingg dengan swasta atau swasta dengan perguruan tinggi, kolaborasi antar peneliti di dalam dan luar negeri sangat diperlukan.

Selain itu, Menteri Riset Teknologi dan pendidikan Tinggi RI  mengingatkan tantangan bangsa yang dihadapi misalnya serbuan tenaga kerja asing, yang harus diatasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang bisa berkompetisi dan mampu melakukan inovasi melalui riset dan pengembangan  teknologi.

Menteri Ristek Dikti RI dalam mengakhiri kata sambutannya yang dibacakan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah lll menyerukan supaya dilakukan Gerakan Nasional Kerja dengan mengembangkan inovasi sebagai instumen untuk memajukan Indonesia.

Menurut saya, kerja nyata di perguruan tinggi tidak lain dan tidak bukan ialah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.  Tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan hal tersebut ialah terbatasnya dana di masing-masing PTS (Perguruan Tinggi Swasta), dan terbatasnya anggaran dari pemerintah untuk membiayai pelaksanaan Tri Dahma" Perguruan Tinggi tersebut.

Walaupun masih banyak tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Tri Dhama Perguruan Tinggi, tetapi dalam rangka syukur kepada Allah di hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2016, hendaknya terus digelorakan api dan semangat kemerdekaan dengan kerja nyata untuk mewujudkan kemajuan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia..    

Semoga dalam memeringati HUT Kemerdekaan RI ke 71 tahun, Allah mencurahkan rahmat dan pertolongannya kepada seluruh bangsa Indonesia.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 71. 

Allahu a'lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun