Mengubah budaya lama yang tidak berorientasi kepada kinerja atau prestasi, harus dilakukan di era persaingan bebas. Mereka yang masih memegang cara-cara lama harus diubah. Â Hal itu, yang ingin dilakukan Dr. Singgahan Lubis.Â
Saya termasuk yang amat setuju dan mendukung prinsip yang dipegang dan mau diwujudkan Dr. Singgahan sebagai Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Ibnu Chaldun (UIC).Â
Setidaknya ada tiga cara yang harus dilakukan untuk mewujudkan supaya semua institusi di Indonesia termasuk dilembaga pendidikan tinggi, menjadikan kinerja atau prestasi sebagai tolok ukur untuk menentukan lama seseorang memegang suatu jabatan.Â
Pertama, memberi contoh teladan tentang pentingnya kinerja menjadi acuan dalam menentukan lama seseorang memegang jabatan seperti yang ingin dilakukan Dr. Singgahan. Pada masyarakat dan bangsa yang sudah maju, kinerja sudah menjadi tolok ukur dan penilaian utama seseorang yang memegang suatu jabatan. Â Pejabat yang tidak berkinerja, segera mundur dari jabatannya jika dinilai oleh publik. Â Dalam pemerintahan, pejabat atau menteri yang tidak berkinerja, diganti oleh Presiden.
Kedua, menyadarkan publik atau mahasiswa, jika ada pejabat termasuk rektor yang tidak berprestasi  untuk  mundur secara suka rela atau dipaksa mundur atau diberhentikan dari jabatannya, karena jika dibiarkan, maka akhirnya yang rugi adalah yang dipimpin.  Ini penting, karena budaya mundur atau berhenti dari jabatan belum menjadi bagian kehidupan bangsa Indonesia.
Ketiga, melembagakan kinerja dan prestasi sebagai tolok ukur  untuk menentukan lamanya  seseorang memegang suatu jabatan.  Penting menjadikan pelembagaan kinerja sebagai basis penilaian seseorang yang memegang jabatan, karena ada budaya ewuhpakewuh, budaya harmoni, dan budaya malu belum diamalkan para pejabat.  Apalagi kekuasaan masih dianggap sebagai sumber memperoleh penghasilan yang tinggi dan mendapat penghormatan, sehingga sulit diwujudkan, jika tidak ada tekanan publik.
Semoga contoh teladan yang menjadi tekad Dr. Singgahan Lubis menjadi bagian dari proses perubahan untuk membawa perbaikan dan kebangkitan pendidikan tinggi di Indonesia dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H