Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Diplomasi Ekonomi Presiden Jokowi untuk Bangun Indonesia

22 Mei 2016   09:13 Diperbarui: 22 Mei 2016   16:56 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: regional.kompas.com

Persoalanya, bagaimana menindaklanjuti berbagai MOU (Memorandum of Understanding) dari hasil lawatan Presiden Jokowi. Menurut saya, kementerian terkait dan kementerian Luar Negeri melalui para Duta Besar dan Konsul Jenderal di berbagai negara yang pernah dikunjungi Presiden Jokowi, suka tidak suka dan mau tidak mau harus menindaklanjutinya. 

Oleh karena waktu tidak banyak dan program Nawacita banyak sekali yang harus diwujudkan, maka harus cepat direalisasikan berbagai MOU yang sudah ditandatangani. Jangan tunda pekerjaan hari ini ke hari esok.

Kelemahan birokrasi kita, lambat dan lamban. Kalau bisa ditunda, mengapa harus dikerjakan hari ini. Kalau bisa diperlambat, mengapa harus dipercepat.

Perinsip 'lebih cepat lebih baik' bisa dijadikan motto untuk mendorong kecepatan kerja seluruh aparat birokrasi dan seluruh bangsa Indonesia.

Kita hidup dalam persaingan antar bangsa yang luar biasa. Hanya mereka yang bisa menjemput bola, mampu memberi layanan yang prima serta bisa segera mewujudkan berbagai Nota Kesepahaman (MOU) yang sudah ditandatangani dengan cepat, mampu bangkit dan maju.

Bangsa Indonesia tidak boleh menjadi bangsa yang lelet, lambat, lemah, dan banyak berwacana tanpa kerja keras yang cerdas. Kalau hal itu dilakukan, maka Indonesia akan terus menjadi bangsa yang terkebelakang, lemah dan pasti akan terpinggirkan. 

Semoga diplomasi ekonomi Presiden Jokowi ke Korea Selatan dan Rusia, serta lawatan ke negara-negara lainnya, dapat segera ditindaklanjuti untuk bangun Indonesia raya.

Allahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun