Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepuluh Kiat Jaga Keselamatan Perempuan dari Perampokan

8 Mei 2016   16:30 Diperbarui: 8 Mei 2016   16:51 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai sosiolog, saya amat prihatin membaca berita, seorang perempuan yang baru datang dari Yogyakarta pada Minggu (8/5) dirampok kala naik angkutan umum Mikrolet M 060 rute Kampung Melayu – Gandaria menjelang subuh.  Sejumlah barang berharga perempuan itu hilang (Detiknews, 8/5/2016). Peristiwa tersebut memperpanjang deretan korban perampokan yang terjadi di DKI Jakarta. Pada umumnya, korban perampokan adalah perempuan yang berjalan sendiri di malam hari.

Hampir tiap saat di kawasan Jabodetabek {Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) terjadi perampokan.  Korban pada umumnya adalah perempuan terutama yang naik kendaraan umum. Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mengerahkan personil untuk mengamankan seluruh kawasan Jabodetabek, tetapi belum sepenuhnya berhasil menciptakan keamanan sebagaimana yang diharapkan.

Selain jumlah polisi yang masih terbatas, juga kesadaran masyarakat untuk menjaga keselamatan diri dan harta benda,  belum menjadi budaya dari seluruh masyarakat. Untuk mencegah terus berulang perampokan di kendaraan umum, maka perkenankan saya kemukakan kiat menjaga diri dari perampokan

10 Kiat Jaga Keselamatan Diri

Berdasarkan pengamatan sebagai sosiolog, maka setidaknya ada sepuluh kiat yang bisa diamalkan untuk menjaga keselamatan diri, terutama perempuan yang sering menjadi sasaran perampokan.

Kiat berarti akal (seni atau cara), atau taktik untuk menjaga keselamatan diri dari berbagai kejahatan teruatama perampokan.

Pertama, jangan naik kendaraan umum sendirian di malam hari.  Kalau dari luar kota misalnya naik kendaraan bus, turunlah di terminal. Jika masih malam, tunggu sampai pagi hari baru naik kendaraan umum menuju tujuan.

Kedua, hindari naik taksi gelap yang biasa menawarkan di terminal kedatangan.

Ketiga, tanya petugas (polisi atau petugas lalulintas) taksi yang aman untuk dinaiki.

Keempat,  lebih baik menginap dibandara (Airport), jika tiba dari luar negeri pada malam hari. Jangan ke buru nafsu jalan di malam hari walaupun berdua, kecuali dijemput keluarga.

Kelima,  jangan bawa perhiasan yang menyolok dan berpakaian yang bsa memancing birahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun