Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Diplomasi Pendidikan dan Maritim Presiden Joko Widodo

25 April 2016   06:32 Diperbarui: 1 Mei 2016   19:46 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghadapi era tersebut, merupakan keniscayaan bangsa Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusia, supaya  mampu bersaing di ASEAN dan di masyarakat dunia serta bisa menjadi tuan di negara sendiri.

Keempat, tenaga kerja Indonesia, mayoritas masih berpendidikan tamat SMP dan tidak tamat SD.  Rendahnya pendidikan mayoritas masyarakat Indonesia, lebih diperparah karena tidak mempunyai kepakaran (keahlian).

Menghadapi realitas pendidikan dan kualitas tenaga kerja Indonesia yang masih rendah, maka di dalam negeri sangat penting ditingkatkan peran Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi RI  serta pemerintah daerah untuk semakin menggiatkan pelatihan untuk memberi kepakaran (skill) bagi pemuda-pemudi  Indonesia yang satu dan hal lain tidak bisa melanjutkan  pendidikan.

Di luar negeri, para Duta Besar dan diplomat Indonesia sangat penting melanjutkan diplomasi Presiden Jokowi di bidang pendidikan sebagaimana dikemukakan diatas.    

Kelima, merupakan realitas bahwa maritim Indonesia memiliki aneka macam kekayaan yang luar biasa, tidak hanya  berbagai macam jenis ikan, tetapi juga mutiara, gas, minyak dan sebagainya.  

Walaupun Indonesia sudah 70 tahun, kekayaan maritim Indonesia belum banyak di kelola dan dieksplorasi untuk sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat.

Oleh karena itu, saya menyambut dengan sangat gembira dan positif  hasil kunjungan Presiden Jokowi di Jerman yang menghasilkan kerjasama untuk melakukan pelatihan dan pendidikan vokasi. 

Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif, scooping paper atau prinsip dasar atas kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa tentang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), dan terakhir adalah kerjasama pengembangan maritim dan pengelolaan air.

Rakyat Indonesia diharapkan terus berpartisipasi dengan memberi dukungan, semangat, dan ikut mengawasi Kementerian Luar Negeri RI dan kementerian terkait supaya menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Jokowi di empat negara tersebut.  

Di samping itu, para Duta Besar dan diplomat Indonesia di seluruh dunia diharapkan semakin meningkatkan diplomasi pendidikan dan maritim Indonesia yang diyakini sebagai pusat kemajuan dan kejayaan Indonesia di masa depan.

Allahu a’lam bisshawab  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun