Blessing in Disguise
Berkumpulnya masyarakat di TKP sempat dikeluhkan polisi karena mengganggu kerja mereka dan riskan dilihat dari perspektif keamanan dan keselamatan.
Akan tetapi, tanpa disadari ada semacam blessing in disguise kerumuman massa dalam jumlah besar di TKP. Pertama, tujuan teror bom bunuh diri untuk menakut-nakuti dan membuat panik masyarakat tidak tercapai.
Kedua, masyarakat di seluruh Indonesia tidak takut dan tidan panik menghadapi teror bom bunuh di Sarinah Jakarta, karena mereka menyaksikan banyak kerumunan massa di TKP. Logika publik, kalau kondisi keamanan gawat di ibukota, maka pasti tidak ada masyarakat yang berani keluar rumah apalagi berkumpul dalam kerumunan massa di TKP, karena sangat rawan untuk dibom dan ditembak teroris.
Ketiga, secara psikologi, teroris pasti tidak mau melakukan aksi bom bunuh diri lanjutan dalam kerumunan massa jumlah besar, karena berpotensi mereka ditangkap hidup-hidup. Selain itu, kerumunan massa dalam jumlah besar di TKP bisa juga dimaknai bahwa masyarakat bersama Polisi dan TNI bersatu untuk melawan dan memberantas Teroris.
Keempat, karena tidak ada kepanikan dan ketakutan masyarakat dalam aksi bom bunuh diri di depan Sarinah Jakarta. maka keamanan ibukota dan seluruh Indonesia segera pulih.
Kelima, dampak negatif dari bom bunuh diri di Sarinah, dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan keamanan, tidak besar dan kondisi ibukota segera kembali normal.
Oleh karena itu, saya tegaskan dalam wawancara dengan Metro TV dan Harian Republika bahwa ada blessing in disguise dibalik kerumunan massa di TKP aksi bom bunuh diri.
Semoga peristiwa aksi bom bunuh dijadikan pelajaran dan akar masalah mereka nekat melakukan kegiatan terorisme dipecahkan, agar peristiwa serupa tidak terulang.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H