Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memelihara Optimisme Indonesia

15 Agustus 2015   20:05 Diperbarui: 15 Agustus 2015   20:05 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk bisa memelihara, merawat, menumbuhkan dan menggelorakan optimisme, maka para pejabat harus fokus menyelesaikan masalah-masalah yang dipercayakan kepada masing-masing.  

Selain itu, supaya rakyat tidak terpengaruh pesimisme yang banyak disuarakan berbagai kelompok, maka pemerintah di semua tingkatan harus segera memberi bukti nyata.  Tidak boleh banyak memberi janji, sementara tidak memberi bukti dari yang dijanjikan.

Oleh karena bangsa Indonesia menghadapi banyak masalah, maka setiap pemimpin ketika menghadapi suatu masalah, jangan pernah mengatakan "tidak bisa".  Semua masalah pasti ada solusi atau jalan keluar untuk memecahkannya.

Tidak bolehnya seorang pejabat mengatakan tidak bisa, karena jika hal itu diucapkan, maka tumbuh perasaan dalam diri bahwa masalah yang dihadapi tidak mungkin bisa dipecahkan. Kalau sudah berpendirian semacam itu, maka akhirnya masalah yang dihadapi tidak akan pernah bisa diatasi.

Maka seberat apapun masalah yang dihadapi, harus diyakini dan ditumbuhkan ke dalam diri setiap pemimpin dan pejabat pemerintah bahwa bisa mengatasinya.

Dengan demikian, optimisme Indonesia tidak akan pernah redup.  Optimisme akan terus berkobar dan membakar semangat seluruh bangsa Indonesia bisa bangkit, maju dan menjadi negara besar yang sejahtera, adil dan makmur.

Dirgahayu Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun