Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gempa Politik di Malaysia, Najib Perkukuh Kedudukan

30 Juli 2015   08:36 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:10 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tadi malam (29/7/2015) dalam acara Halal Bihalal Alumni dari Malaysia yang dihadiri Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia, Prof. Fachri Bey memperlihatkan sms yang diterima dari rekannya di Malaysia yang mengatakan bahwa di Malaysia telah terjadi gempa politik, bila (kapan) terjadi stunami politik.

Informasi tersebut saya jadikan tajuk tulisan ini, yang dirangkaikan dengan tajuk utama "Berita Harian" di Malaysia yang terbit hari ini (30/7/2015) yang bertajuk "Najib Singkir Pengkritik Perkukuh Kedudukan".

Resuffle (perombakan) kabinet di Malaysia cukup menarik. Pertama, Timbalan (Wakil) Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin ikut digusur dalam perombakan kabinet.  

Kedua, untuk pertama kali Timbalan Perdana Menteri di resuffle dalam perombakan kabinet.  Pernah Tun Mahathir Mohamad sewaktu menjadi Perdana Menteri menggusur Anwar Ibrahim, Timbalan Perdana Menteri, tetapi bukan dalam perombakan kabinet seperti sekarang, tetapi karena dianggap melawan kebijakan Perdana Menteri, yang disusul dengan tuduhan melakukan rasuah (korupsi).

Ketiga, perombakan kabinet Datuk Seri Najib Tun Razak berkaitan erat dengan skandal korupsi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dituduhkan mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad bahwa korupsi tersebut melibatkan Najib dan keluarganya, sehingga Najib harus mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Keempat, tuduhan Tun Mahathir terhadap Najib dan desakannya supaya Najib mundur sebagai Perdana Menteri, menyeret Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin dengan meminta PM Najib untuk memberikan penjelasan secara terperinci terhadap dugaan korupsi yang diduga melibatkan dirinya sebagai Perdana Menteri dan keluarganya.

Najib Resuffle Kabinet

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, nampaknya tidak seperti Perdana Menteri Malaysia pendahulunya, ketika dipaksa mundur oleh mantan Perdana Menteri dan para pemimpin UMNO mau mengabulkan permintaan mereka.  

Tun Mahathir Mohamad sudah berkali-kali meminta Najib Tun Razak supaya segera mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri, untuk menyelamatkan UMNO sebagai partai penguasa, tetapi desakan itu dilawan dengan melakukan perombakan kabinet yang dipimpinnya.

Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin dan sejumlah menteri dan wakil menteri digusur dari kabinet dan menggantinya dengan Timbalan Perdana Menteri yang baru yaitu Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, mantan Menteri Pertahanan dan sekarang ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Selain mengganti Timbalan Wakil Perdana Menteri, PM Najib juga menggusur Jaksa Agung Malaysia yang disebut Peguam Negara yaitu Abdul Ghani yang digantikan dengan Encik Mohamed Apandi Ali. 

Dalam perombakan kabinet.  PM Najib juga menunjuk 7 (tujuh) menteri baru untuk menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan. 

Disamping itu, PM Najib menunjuk 10 (sepuluh) Wakil Menteri diberbagai kementerian.

Dengan demikian, tepat tajuk Berita Harian hari ini bahwa Najib Singkir Pengkritik Perkukuh Kedudukan.

Menurut saya, tidak selayaknya anggota kabinet dimanapun, termasuk Timbalan Perdana Menteri, mengeritik Perdana Menteri atau Presiden yang menunjuk dan memberi kepercayaan menduduki posisi penting dan terhormat di pemerintahan.

Semoga gempa politik di Malaysia segera terjadi recovery dan pemerintahan baru Malaysia dibawah pimpin PM Najib Tun Razak lebih kukuh, kompak dan bersatu untuk stabilitas politik di ASEAN.

Diharapkan tidak terjadi stunami politik yang akan memporak-pondakan Malaysia yang sudah dibangun sejak negeri jiran itu merdeka sampai saat ini, dengan kemajuan yang membanggakan dan mengagumkan.

Allahu a'lam bisshawab

 

 

 

 

 

 

 

     

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun