Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capim KPK yang Lolos Seleksi Tidak Banyak Tokoh Tenar

5 Juli 2015   15:12 Diperbarui: 5 Juli 2015   15:26 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Panitia seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) telah mengumumkan Capim KPK yang lolos seleksi administrasi (5/7/2015).  Dari 611 orang pendaftar, Pansel Capim KPK yang terdiri dari para srikandi, telah mengumumkan 194 orang capim KPK yang lolos seleksi administrasi.

Sangat banyak yang berminat menjadi Capim KPK, tetapi para tokoh dan pakar dalam berbagai bidang yang selama ini sering dikutip pandangan mereka oleh media tentang masalah hukum, sosial, ekonomi, politik dan sebagainya,  tidak banyak yang mendaftar untuk menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Di duga tidak banyak tokoh dan pakar tenar yang mau mendaftar menjadi capim KPK, setidaknya disebabkan lima faktor. Pertama, tidak ingin menjadi korban kriminalisasi ketika menjadi pimpinan KPK.  Kedua, tidak percaya bisa lolos dalam Fit and Proper Test di Komisi III DPR RI.  

Ketiga, tidak ingin di masa dia menjadi pimpinan KPK, KPK mengalami nasib seperti KPKPN yang dibubarkan.  Keempat, tidak mudah menjadi pimpinan KPK karena telah menjadi musuh bersama para penguasa.  Kelima,  merasa sudah mapan di tempat pekerjaan.

Sebaliknya, mengapa sangat banyak pendaftar capim KPK  dari berbagai pelosok tanah air.  Diduga setidaknya disebabkan lima faktor.  Pertama, terbuka peluang menjadi tokoh nasional jika terpilih menjadi pimpinan KPK.  Kedua, mencari peluang baru yang lebih menjanjikan untuk masa depan. 

Ketiga, mengisi masa pensiun di KPK karena merasa masih memiliki kemampuan dan kesehatan yang prima.  Keempat, terpanggil untuk berkarir memberantas korupsi melalui KPK.  Kelima, mencoba mengadu nasib siapa tahu terpilih menjadi capim KPK dan pimpinan KPK.  Kalau tidak ikut seleksi  capim KPK tidak akan pernah terpilih menjadi pimpinan KPK.

Tantangan Pimpinan KPK

Tidak mudah menjadi pimpinan KPK dalam periode 5 (lima) tahun ke depan.  Pertama, KPK sedang mengalami keterputukan akibat dua pimpinannya yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto diberhentikan karena menjadi tersangka.  Kedua, muncul kekuatan siluman yang tidak ingin KPK kuat dan tidak bisa dikontrol. 

Ketiga, hubungan KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya (kepolisian dan kejaksaaan) sedang kurang baik, walaupun pimpinan sementara KPK telah berusaha memperbaiki. Keempat, muncul keinginan kuat untuk merevisi UU KPKK yang ditafsirkan untuk melemahkan KPK.  Kelima. KPK  sedang mendapat ujian berat karena beberapa kali kalah dalam pra peradilan. 

Tantangan berat yang sedang dihadapi, bisa diatasi kalau pemerintah dan publik terus mendukung KPK.  Akan tetapi dukungan publik akan meredup jika hasil seleksi terakhir capim KPK tidak mencerminkan persepsi publik.

Tokoh Diperlukan KPK

Masyarakat Indonesia yang masih feodalistik tetap memerlukan tokoh yang mereka sudah kenal untuk memimpin KPK.  Hal tersebut semakin dibutuhkan karena KPK sedang menghadapi serangan dari berbagai penjuru. 

Publik yang selama ini masih menaruh kepercayaan yang tinggi kepada KPK akan redup atau kehilangan harapan, jika yang dipilih menjadi capim dan pimpinan KPK mereka yang tidak kenal rekam jejaknya.

Pada hal untuk membangun kepercayaan publik tidak bisa dalam waktu singkat - memerlukan waktu yang panjang.  Tanpa sedikitpun bermaksud merendahkan para capim KPK yang sudah lolos seleksi administrasi, amat disayangkan sangat kurang tokoh dan pakar yang sudah dikenal luas publik yang mengikuti seleksi capim KPK.

Publik patut bersyukur ada nama Jimly Asshidiqie (mantan Ketua MK), Johan Budi (pimpinan sementara KPK), Imam Anshori Saleh (Pimpinan KY), dan Ahmad Yani (mantan anggota DPR Komisi III). 

Selain itu, dari kalangan TNI ada Hendardji Soepandji, dan dari kalangan polisi Irjen Pol Syahrul Mamma. 

Harapan publik kepada Pansel Capim KPK, semoga  bisa memilih capim KPK yang sudah dikenal luas publik dan memiliki kapabilitas, kredibilitas dan akseptabilitas.

Allahu a'lam bisshawab

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun