Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Musni Umar: BKKBN Siap Mewujudkan Bonus Demografi

26 April 2015   13:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_412835" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption]

Pagi ini (26/4/2015) Harian Kompas memberitakan hasil wawancara Babatunde Osotimehin, Direktur Eksekutif Badan Kependudukan PBB (UNFPA) dengan tajuk “Investasi Penduduk Kunci Meraih Bonus Demografi”.


Menurut Babatunde, tahun ini, Indonesia memiliki 65 juta anak muda berusia 15-29 tahun. Itu adalah jumlah anak muda terbesar yang pernah dimiliki dalam sejarah Indonesia. Jumlah anak muda itu setara dengan jumlah penduduk Thailand”.


Dengan jumlah anak muda sebanyak itu, menurut Babatunde, maka 15 tahun lagi, Indonesia akan mendapat limpahan penduduk usia produktif. Mereka akan menjadi penggerak sekaligus tulang pnggung pembangunan. Saat itu, Indonesia diprediksi mencapai bonus demografi yang puncaknya pada 2028-2031.


Bonus itu menurut Babatunde Osotimehin adalah konsekuensi dari rendahnya jumlah warga usia tak produktif yang ditanggung penduduk usia produktif. Bonus demografi adalah peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Namun, bonus bisa menjadi bencana jika penduduk usia produktif tak bermutu.


Perlu Perubahan


Menurut UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga bahwa Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan lembaga non kementerian yang berada langsung dibawah Presiden RI. Ia diberi tugas dan tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas penduduk.


Akan tetapi, selama 6 (enam) tahun sejak undang-undang nomor 52 tahun 2009 diundangkan, yang menandai perubahan BKKBN dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, tidak ada success story yang ditunjukkan BKKBN bahwa lembaga itu telah berhasil melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas penduduk.


Malangnya, terjadi peningkatan angka pertumbuhan penduduk menjadi 1,49 persen, sehingga setiap tahun terjadi pertambahan penduduk Indonesia sekitar 4,5 juta jiwa.


Lebih menyedihkan lagi, terjadi korupsi di BKKBN, yang mengakibatkan 5 (lima) orang pejabat BKKBN ditahan oleh kejaksaan dengan tuduhan korupsi.


Untuk bisa mewujudkan bonus demografi di Indonesia, maka mutlak dilakukan perubahan kepemimpinan di tubuh BKKBN. Sekarang ada momentum perubahan kepemimpinan di BKKBN melalui seleksi terbuka Kepala BKKBN yang sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.


Saya yakin dan percaya Presiden Jokowi dan Wapres JK akan memilih pemimpin baru BKKBN hasil seleksi Kepala BKKBN yang menjadi penggerak masyarakat, bisa meningkatkan kualitas penduduk Indonesia, sanggup menurunkan angka pertumbuhan penduduk menjadi 1 persen dan mampu melakukan koordinasi di pemerintah pusat dan daerah.


Jika itu terjadi, maka BKKBN siap mewujudkan bonus demografi.


Bagaimana Mewujudkan


Kunci untuk meraih bonus demgrafi di Indonesia yang puncaknya akan terjadi pada 2028-2031 menurut Direktur Eksekutif Badan Kependudukan PBB ialah investasi penduduk.


Pertanyaan selanjutnya bagaimana mewujudkannya. Berdasarkan pengalaman negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan dan negara-negara maju lainnya, maka pemerintah harus berjuang keras memajukan kualitas penduduk Indonesia.


Caranya antara lain, pertama, mengirim mahasiswa sebanyak-banyaknya untuk belajar ke luar negeri dan di dalam negeri dengan beasiswa penuh dari pemerintah.


Kedua, memperluas akses para pelajar untuk menempuh pendidikan di sekolah menengah atas dan universitas. Dengan demikian, angkatan kerja Indonesia meningkat kualitasnya secara signifikan,


Ketiga, menjadikan kualitas penduduk Indonesia sebagai prioritas utama dalam pembangunan di Indonesia.


Keempat, mewujudkan 1 keluarga miskin 1 sarjana sebagai gerakan nasional dan internasional dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.


Kelima, seluruh aparatur pemerintah di Kementerian, lembaga-lembaga non kementerian, pemerintah daerah yaitu Gubernur, Bupati dan Walikota, BUMN, BUMD, dan perorangan, bersatu meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dengan memberi beasiswa sebanyak-banyak kepada anak-anak muda Indonesia dengan konsep “1 keluarga miskin 1 sarjana.


Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, maka BKKBN insya Allah mampu mewujudkan bonus demografi,


Allahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun