Tidak banyak yang bisa dilakukan parpol Islam menghadapi pemilu 2014, tetapi masih ada jalan ke Roma.Pertama, tobat kalau ada pimpinan atau kadernya terlibat korupsi, dengan meminta maaf kepada rakyat Indonesia, yaitu menyesali terjadinya tindakan korupsi, berjanji dan berkrar tidak akan mengulangi korupsi, dan akan melipat-gandakan perbuatan baik dengan membela dan memperjuangkan aspirasi rakyat Indonesia serta berjanji akan melakukan perubahan dan prilaku menjadi hidup sederhana dan mengutamakan rakyat dalam berpolitik.
Hal tersebut menurut saya sebagai sosiolog adalah cara yang bisa efektif untuk menarik dukungan publik yang besar karena selama ini tidak ada parpol lain yang pernah melakukannya.
Kedua,melipat-gandakan kegiatan kampanye dengan langsung menemuai rakyat di waktu pagi, siang, sore dan malam. Tiada jam dan waktu tanpa kampanye.Semua sarana dan prasarana media yang bisa manfaatkan untuk kampanye seperti media sosial harus digunakan secara maksimal.
Ketiga, pimpinan parpol Islam bersilaturrahim ke redaktur dan wartawan TV, koran dan media sosial yang menangani politik.
Keempat, pimpinan parpol Islam bersilaturrahim ke pimpinan Ormas Islam, pimpinan majelis ta’lim, ulama, kiai, tokoh masyarakat dan pengurus masjid.
Kelima, yakin dan percaya Allah akan menolong kalau sudah tobat nasuha (tobat yang sebenar-benarnya) dan bekerja sekeras-kerasnya.
Musni Umar adalah Sosiolog, Direktur Institute for Social Empowerment and Dewmocracy (INSED)